Â
Batam, Owntalk.co.id – Petugas Bakamla mengamankan 3 kontainer bermuatan arang bakau dari satu kapal tugboat SM XVII beserta Tongkang Best Link-1818.Â
Penangkapan itu dilakukan Bakamla bekerja sama dengan Tim gabungan terdiri dari Satgassus Trisula Bakamla RI, KLHK dan Disperindag.
Tugboat tersebut diamankan saat sedang mengangkut kontainer dari Batam ke Singapora, pada Rabu (25/12) lalu.
Laksamana Muda Bakamla S Irawan sebagai Sekretaris Utama (Sestama)Â mengatakan bahwa tiga kontainer yang berisi arang diamankan pihaknya karena diduga tanpa ada dokumen yang jelas atau ilegal.Â
“Tiga arang dari kayu bakau Ilegal, tanpa dokumen yang sah atau dokumen palsu. Yang dinilai sangat merugikan negara khusus lingkungan hidup,” kata Irawan dalam jumpa pers di Batu Ampar, Jumat (27/12).Â
Dia mengatakan, pengiriman barang keluar negeri tersebut dilakukan oleh PT. Anugerah Makmur Persada dengan eskportir Ahui di Dapur 6 Sembulang Galang dan PT. Fortindo dengan eksportir Hari di Jembatan 5 P. Galang.
“Jadi ada dua perusahaan yang diduga melakukan ekspor arang ilegal tersebut,” katanya.Â
Sedangkan untuk modusnya, kata Irawan, para pelaku eksportir memanipulasi atau memalsukan dokumen seperti jenis dan nama barang eksport.
Eksportir selalu mengecilkan nilai barang dalam Invoice, yaitu dengan merubah harga barang yang di ekspor. Kalau nilai barang Ekspor dikecilkan, maka seolah-olah keuntungan ekspor pun menjadi kecil.Â
Dengan demikian pajak keuntungan ekspor yang harus dibayar oleh eksportir juga kecil. Dengan demikian dapat dibuktikan bahwa Eksportir tersebut terindikasi melakukan manipulasi pajak.
Eksportir selalu menggunakan tangan masyarakat dalam melakukan pembalakan Hutan Bakau di Kawasan Hutan Lindung maupun Kawasan Hutan Lainnya di Batam, P. Meranti, Tanjung Pinang, P. Moro, Selat Panjang dan Pulau-pulau lain di wilayah Kep. Riau.
Merajuk ke peraturan undangan yang dilangar
Pasal 108 Undang-undang No. 7 tahun 2014 tentang Perdagangan (Pemalsuan Dokumen).
Pasal 112 Undang-undang No. 7 tahun 2014 tentang Perdagangan (Larangan Ekspor.(Ack)