Hijorring, Owntalk.co.id- Persatuan Masyarkat Aceh Denmark (Denmark Achenese Community) menyelenggarakan peringatan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW. Acara ini berlangsung di kota Hjorring, Denmark. Sabtu, (30/11)
Acara peringatan maulid tersebut berjalan lancar dengan serangkaian kegiatan yang dimulai dengan shalawat, Zikir, shalat berjamaah, tausiah Agama, dan sambutan ketua masyarakat Aceh Denmark.
Peda peringatan maulid hari itu, Ada sekitar 400 warga Aceh yang hadir, diikuti ketua Persatuan Masyarakat Aceh (Permasa) Batam, serta para tamu dari Palestine, Sudan, dan muslim Denmark itu sendiri.
“Ini adalah agenda tahunan yg penting dan ditunggu oleh masyarakat Aceh Denmark, bahkan muslimin luar Aceh juga ikut kita undang.” ucap Safwan Muhammad selaku ketua masyarkat Aceh Denmark kepada media owntalk.
Dalam peringatan kali ini, tausiah Agama diisi oleh Ust Dr. Amri Fatmi LC.MA, beliau merupakan salah satu ustadz yang berasal dari Aceh dan juga alumnus Universitas Al-Azhar, Kairo. Beliau sengaja diundang untuk mengisi acara tersebut dengan serangkaian kegiatan lainnya dalam tour safari dakwah di Eropa yang diawali dari Munchen, Bern, Jenewa dan terakhir di Aalborg, Denmark.
Tgk. Tarmizi Busu, salah satu panitia acara menyampaikan kepada media bahwa peringatan maulid kali ini ada yang berbeda dan unik dari sebelumnya. Selain diisi dengan tausiah agama, acara tersebut juga diisi dengan kegiatan konsultasi verama dan konsultasi permasalahan minoritas muslim di negeri Skandinavia yang berlangsung selama 4 jam dan disaksikan langsung oleh Ketua Persatuan Masyarakat Aceh (Permasa) Batam, Kepualauan Riau. Para hadirin sangat antusias saat mengikuti verama dan konsultasi tentang permasalahan tersebut.
“Perbedaan kali ini, ceramah maulid disertai dengan sesi konsultasi permasalahan minoritas muslim, dan mereka betul-betul haus pencerahan,” kata Tarmizi kepada media.
Juanda, selaku ketua persatuan masyarakat Aceh (Permasa) Batam, dalam kunjungannya ke beberapa negara Eropa dimulai dari Belanda, Norwegia, dan berakhir di Denmark. Beliau mengatakan kepada media bahwa sangat senang bisa menghadiri undangan peringatan maulid tersebut dan juga bisa menjalin silaturahmi lebih dekat dengan warga Aceh yang berada di Denmark.
Lanjut beliau, dalam kunjungan tersebut, beliau menemukan ada suatu hal yang unik dalam peringatan Maulid yang diselenggarakan oleh masyarakat Aceh di negeri itu.
“Biasanya kalau di Indonesia, perayaan Maulid hanya diisi dengan tausiah Agama, Shalawat, Zikir, dan lain sebagainya. Tapi disini ada kegiatan lain yaitu tentang konsultasi permasalahan minoritas muslim di Negeri tersebut, dan itu membuat saya takjub,” ujarnya terharu kepada media.
(Laporan Yanez, Denmark)