Bakti Nusantara, Melayu Raya, dan lainnya sama-sama Bangun Natuna

berita terkini batam
(foto: owntalk)

Natuna, owntalk.co.id – Memasuki tahun keempat, Bakti Nusantara melakukan serangkaian kegiatan pembangunan infrastruktur dan sumber daya manusia di Kampung Segeram, Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau. Sebagai salah satu wilayah paling utara Indonesia, Kampung Segeram terancam menjadi daerah yang ditinggalkan akibat kurangnya pembangunan. Padahal, wilayah ini adalah simbol utama kedaulatan Indonesia di tengah Laut Natuna Utara (atau dikenal pula sebagai Laut Cina Selatan).

Bakti Nusantara (BN) sendiri diadakan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat serta menjadi inspirasi dalam membangun sebuah peradaban yang maju dan berkarakter. Diselenggarakan oleh Yayasan Tunas Bakti Nusantara, berkolaborasi dengan Himpunan Melayu Raya Natuna,  Kemendikbud, Pemerintah Kabupaten Natuna, TNI, Polri, juga sektor swasta, seperti Wardah, Bosch Indonesia, dan Medco E&P Natuna, kegiatan BN 2019 mencakup hibah lahan, pembangunan sekolah, laboratorium, perpustakaan, laptop, dan buku (Bangun Nusantara), RS lapangan dan peningkatan kapasitas tenaga kesehatan (Sehat Nusantara), serta pelatihan guru, pengembangan kapasitas tenaga kesehatan, dan perkemahan (Inspirasi Nusantara).

Seperti tahun-tahun sebelumnya, PGRI, PMI, dan Gerakan Pramuka pun ikut aktif mengirimkan para kadernya dalam kegiatan Bakti Nusantara 2019 kali ini. Selain tentunya, partisipasi aktif masyarakat yang sejak tahun lalu ikut mempersiapkan dan mengupayakan keberhasilan kegiatan demi kesejahteraan bersama.

Bupati Natuna, Drs. H. Abdul Hamid Rizal, M.Si memberikan apresiasi untuk para relawan yang ikut hadir, termasuk bantuan laptop dari Yayasan, sehingga dapat membuka wawasan baru untuk para pendidik serta siswa di Kampung Segeram dan sekitarnya. “Kami sangat berterima kasih dengan kehadiran kegiatan Bakti Nusantara di Kabupaten Natuna, yang melengkapi sekolah dengan pembangunan perpustakaan dan laboratorium. Semoga dapat memberikan manfaat maksimal bagi peningkatan literasi di Natuna,” ujar Abdul Hamid Rizal.

Prof. Muhadjir Effendy, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, saat pembukaan rangkaian puncak kegiatan Bakti Nusantara 2019 sekaligus peresmian SMPN 3 Satu Atap (Satap) Bunguran Barat yang menjadi kolaborasi Kementerian dan Yayasan, mengatakan, “Kita menyatakan siap untuk memulai penggunaan teknologi informasi di lingkungan pendidikan, dimulai dari wilayah pinggiran, dengan Kabupaten Natuna sebagai lokasi peluncuran pertama.”

“Dengan adanya program digitalisasi ini, saya berharap muncul kesadaran bagi para guru untuk memanfaatkan teknologi informasi bagi kepentingan proses belajar mengajar. Saya berharap Kabupaten Natuna bisa menjadi contoh digitalisasi yang baik bagi daerah-daerah lain,” tambah Muhadjir Effendy.

Dr. Teguh Dwi Nugroho, SpB, Direktur Eksekutif Yayasan Tunas Bakti Nusantara, menjabarkan bahwa rangkaian puncak Bakti Nusantara yang berlangsung pada 19-25 September 2019, terdiri dari penyuluhan tentang gizi (pencegahan stunting), kelas inspirasi, antologi cerpen dan pelatihan menulis, capacity building guru, peningkatan kapasitas tenaga kesehatan, taman baca masyarakat, kemah perdamaian, penyuluhan tentang parenting, RS lapangan, hingga sunatan massal.

“Beberapa hal utama lain dalam Bakti Nusantara tahun ini adalah penghibahan lahan seluas 4.250 meter persegi yang selanjutnya digunakan sebagai lokasi berdirinya bangunan perpustakaan dan laboratorium SMPN 3 Satu Atap Segeram,” kata Teguh Dwi Nugroho.

Sementara itu, Korwil Perhimpunan Melayu Raya Natuna, Wan Sis sendiri juga mengapresiasi kegiatan positif selama 4 tahun Bakti Nusantara berdiri. Dirinya berharap kegiatan serupa menjadi agenda yang terus dilaksanakan oleh Melayu Raya untuk membangun Natuna dan daerah-daerah tertinggal lainnya.

Sebelumnya diketahui, Perhimpunan Melayu Raya Kabupaten Natuna sambut kedatangan rombongan Bakti Nusantara di Bandara Pangkalan Lanud Raden Sadjad Ranai, Minggu (22/9) 

Penyambutan dipimpin langsung oleh Ketua Himpunan Melayu Raya Natuna, Wan Siswandi didampingi oleh seluruh pengurus Himelaya dan Pramuka Natuna. 

“Kami dari Himpunan Melayu Raya Natuna sangat mendukung kegiatan teman-teman dari Bakti Nusantara. Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi masyarakat Natuna, desa segeram khususnya,” terang Wan Siswandi. 

Rombongan Bakti Nusantara datang ke Natuna terdiri dari 50 relawan berisi dari kalangan dokter dan pengajar berlangsung dari tanggal 23-25 September 2019.

“Kita berharap masyarakat Natuna desa Segera khususnya, dapat memanfaatkan kegiatan ini sebaik-baiknya. Di situ ada pengobatan gratis, sunatan masal, bimbingan guru dan banyak kegiatan lainya,” ungkapnya. 

Bakti Nusantara adalah gerakan yang dilandasi oleh semangat kepedulian, kemanusiaan, persaudaraan, dan gotong royong, untuk mendorong pembangunan di wilayah tertinggal, terluar, dan terdepan Indonesia. 

Sementara itu, Sekretaris Perhimpunan Melayu Raya Natuna, Allazi Abadi mengatakan pada owntalk.co.id bahwa pihaknya sangat terbuka dengan kegiatan Bakti Nusantara yang mau membangun hingga pelosok daerah.

“ Selama ini kami belum pernah ke Kampung Segeram, kota kecil yang masih jauh dari pembangunan, kegiatan ini membuka mata hati kami untuk terlibat membangun kampung-kampung kecil dipelosok kota.” Katanya

Dirinya pun bersyukur paska kedatangan Bakti Nusantara, Melayu Raya dan seluruh elemen yang terlibat lainnya, akses kampung tersebut mulai dibuka dan dianggarkan oleh pemerintah.

“ Alhamdulillah, sekarang aksesnya mulai diperbaiki dan dianggarkan Pemerintah.” Tutupnya. (Ack)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *