banner 728x90

Kehadiran Industri di Desa Bangkitkan Ekonomi dan SDM Lokal Lewat Program CSR

Karimun, Owntalk.co.id – Kehadiran industri di Desa Pangke dan Pangke Barat, Kecamatan Meral Barat, Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau, bukan sekadar menghadirkan deretan pabrik dan galangan kapal. Selasa 14/10/2025.

Aktivitas industri di kawasan tersebut kini menimbulkan efek berganda (multiplier effect) yang luas, tidak hanya di sektor ekonomi, tetapi juga sosial, pendidikan, hingga membuka peluang karier internasional bagi warga lokal.

Kepala Desa Pangke, Junaidi, mengatakan berbagai perusahaan yang beroperasi di wilayahnya aktif memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat melalui program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR).

“Dukungan perusahaan melalui CSR selama ini sangat baik. Bahkan beberapa perusahaan ada yang bertanya, kegiatan apa lagi yang bisa dilakukan untuk masyarakat,” ujar Junaidi, Selasa (14/10/2025).

Salah satu program CSR yang paling menonjol adalah kursus Bahasa Inggris gratis bagi anak-anak di sekitar kawasan industri. Program ini merupakan hasil kolaborasi tiga perusahaan besar, yakni PT Pasifik, PT MOS, dan PT KMS.

“Kursus Bahasa Inggris ini menjadi program unggulan dan kita satu-satunya desa di Kepri yang melaksanakannya. Tidak menggunakan uang negara, tetapi murni hasil kerja sama dengan CSR perusahaan,” kata Junaidi.

Program tersebut dinilai strategis karena berfokus pada peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) lokal. Dengan kemampuan bahasa asing yang lebih baik, anak-anak diharapkan mampu bersaing dalam dunia kerja, baik di tingkat lokal maupun internasional.

“Kami bahkan sudah fasilitasi dua orang dari sini untuk bekerja di luar negeri dengan gaji yang cukup fantastis,” tambah Junaidi.

Efek Domino bagi Ekonomi dan Sosial

Selain peningkatan SDM, keberadaan industri di kawasan Pangke juga memunculkan efek domino terhadap sektor lain, seperti pariwisata, kuliner, dan transportasi.
Menurut Junaidi, aktivitas industri membuat kawasan yang dulunya sepi kini berubah menjadi lebih hidup dan produktif.

“Sebelum ada PT Saipem, susah rasanya melintas di daerah ini. Sekarang jalanan ramai, dan otomatis ekonomi ikut bergerak,” jelasnya.

Kondisi tersebut turut mendorong tumbuhnya berbagai usaha kecil, seperti warung makan, kedai kopi, hingga jasa transportasi di sekitar area industri. Aktivitas masyarakat pun meningkat, memberi warna baru bagi kehidupan sosial warga.

Dampak terhadap Pendidikan dan Pembangunan

Di bidang pendidikan, Junaidi menuturkan, meningkatnya kesejahteraan masyarakat turut berimbas pada kemampuan orang tua dalam menyekolahkan anak-anak mereka hingga ke jenjang lebih tinggi.

Namun, ia menekankan bahwa pemerintah daerah juga memiliki peran penting dalam menyiapkan tenaga kerja lokal agar sesuai dengan kebutuhan industri yang terus berkembang.

“Menjadi tugas pemerintah untuk menyiapkan kemampuan dan skill anak tempatan agar bisa memenuhi pasar kerja yang dibutuhkan,” ujarnya.

Meski sebagian program pelatihan telah dibiayai melalui APBDes, Junaidi menilai peran CSR perusahaan, seperti kursus Bahasa Inggris gratis, merupakan pondasi penting dalam menyiapkan SDM unggul di masa depan.

Secara makro, efek berganda dari keberadaan kawasan industri Pangke dan Pangke Barat telah memberi kontribusi signifikan terhadap pembangunan daerah. Pertumbuhan ekonomi yang tercipta memungkinkan program-program pemerintah berjalan secara berkesinambungan dan berkelanjutan.

“Kalau multiplier effect ini terus dijaga dan dikelola dengan baik, bukan tidak mungkin Desa Pangke bisa menjadi contoh bagi pengembangan kawasan industri berkelanjutan di Kepulauan Riau,” pungkas Junaidi.
(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *