Batam, Owntalk.co.id – Aktivitas cut and fill proyek pembangunan ballroom dan fasilitas food and beverage (F&B) di kawasan Bukit Vista, Batam, dihentikan sementara oleh Badan Pengusahaan (BP) Batam. Keputusan ini diambil menyusul potensi hujan deras dan pergeseran tanah yang dapat memicu risiko longsor di area seluas lebih dari 4 hektare tersebut.
Kepala BP Batam, Amsakar Achmad, melakukan peninjauan langsung ke lokasi proyek pada Jumat, 11 Juli 2025. Ia menjelaskan bahwa penghentian ini merupakan langkah preventif setelah tim menemukan pergeseran tanah signifikan. Pergeseran tersebut menyebabkan permukaan jalan di sekitar lokasi naik dan merusak jaringan pipa air.
“Kami harus hentikan dulu aktivitas cut and fill ini. Sekarang fokus pada pembenahan dan perataan di bagian bawah,” tegas Amsakar. Ia menambahkan bahwa jika proyek terus berlanjut di tengah kondisi tanah yang basah, beban tanah bisa meningkat drastis dan berpotensi menyebabkan longsor.
BP Batam telah menurunkan tim teknis dan berkoordinasi erat dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Dalam waktu dekat, tim dari Kementerian PUPR dijadwalkan akan turun langsung untuk melakukan kajian geoteknik mendalam terhadap tekanan tanah dan struktur bawah kawasan.
“Minggu depan, Pak Panji dari PU akan turun ke lokasi untuk lihat langsung. Kita harus pikirkan dampak jangka panjangnya, termasuk kemungkinan pengaruh ke kawasan sekitar seperti Casa Blanca dan Awal Bros,” tambah Amsakar, menyoroti pentingnya mempertimbangkan dampak luas dari proyek ini.
Deputi Infrastruktur BP Batam, Mouris Limanto, memaparkan bahwa pergerakan tanah di lokasi proyek cukup cepat. Bahkan tanpa aktivitas alat berat, pergeseran tanah tetap terjadi, yang terbukti dari pecahnya pipa air yang sudah dua kali dilas akibat peningkatan tekanan tanah.
“Ini menunjukkan beban tanahnya sangat dinamis. Saat ini solusi tercepat adalah mengurangi beban dan melakukan kajian mendalam terkait lapisan tanah di bawah,” ujar Mouris.
Menanggapi arahan ini, perwakilan manajemen proyek Vista, Rendi Tan, menyatakan kesediaan mereka untuk mematuhi instruksi BP Batam. Mereka telah menghentikan seluruh aktivitas pemotongan dan pengurugan tanah hingga kajian teknis lebih lanjut selesai dilakukan. “Kami akan mengikuti seluruh arahan dari BP Batam. Untuk saat ini, proses cut and fill dihentikan sementara sampai ada kajian teknis yang lebih komprehensif,” kata Rendi.
Amsakar Achmad menutup kunjungannya dengan menekankan pentingnya kehati-hatian dalam setiap tahapan proyek. “Soal perizinan lengkap, tapi secara teknis memang harus hati-hati. Tidak boleh gegabah,” pungkasnya.