Batam, Owntalk.co.id – Persoalan Sampah di kota Batam menjadi keluhan diberbagai lingkungan masyarakat. Kali ini, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Batam kembali mendapat keluhan dari masyarakat.
Diantaranya wilayah Kampung Tua Patam Lestari, di jalan Akasia Patam, di depan perumahan Tiban II, di depan SD 005, kampung tua mentarau dan Tiban Makamur. Seluruh wilayah tersebut masuk dalam kelurahan Patam Lestari.
Rw 01 Kampung tua Patam lestari, Herry mengatakan, pihaknya mengeluhkan persoalan Sampah yang berserakan di wilayah Patam Lestari namun tidak di Angkut. Banyak alasan yang tidak masuk akal muncul dari petugas DLH ketika warga meminta untuk pengangkutan sampah tersebut.
“Sampah tersebut bertumpuk dan tidak diangkat dalam waktu yang lama. Sudah hampir setahun Belakangan sampah tidak diangkut. Mereka beralasan karena kekurangan armada serta rusaknya armada,” ungkapnya, Minggu (05/01/2025).
Lanjut Herry, wilayah itu merupakan Tempat Pembuangan Sampah (TPS) yang menjadi tanggung jawab DLH. Namun, selalu ada alasan yang tidak masuk akal dari mereka ketika di hari kerja. Jadi mereka hanya bisa mengangkut diluar hari kerja, yaitu hari minggu.
“Selain itu, mereka juga kerap meminta dana operasional jika sampah ini mau diangkut. Karena, mereka beralasan pekerjaan itu diluar hari kerja. Padahal hal tersebut menjadi tanggung jawab DLH,” jelasnya.
Herry menambahkan, karena alasan tersebut, akhirnya warga sepakat untuk memberikan iuran agar sampah tersebut diangkut. Namun, sayangnya persoalan sampah tersebut juga tidak selesai.
“Jadi setelah warga sepakat, kami mengeluarkan dana 200 ribu diawal agar sampah tersebut diangkut. Namun hal tersebut juga tidak selesai. Setelah itu, kami kembali meminta mereka mengangkut sampah tersebut. Namun mereka meminta anggaran 500 ribu karena diluar hari kerja. Dan sampah itu juga tidak selesai dibersihkan dan diangkut,” tutupnya.
Sementara itu, Wakil Ketua I DPRD Batam, Aweng Kurniawan menuturkan, pihaknya sangat menyayangkan tidakan DLH Batam. Pasalnya, keluhan dari masyarakat tiban terkait sampah menjadi persoalan yang serius. Apalagi, DLH tidak merespon dengan baik soal keluhan masyarakat tersebut.
“Sampah ini menjadi persoalan yang serius, apalagi ketika ditumpuk dan tidak diangkut dalam waktu yang lama. Warga mengeluhkan, bau tak sedap kerap mengganggu di lingkungan. Tadi kami meninjau beberapa titik diwilayah kelurahan Patam lestari,” imbuhnya.
Aweng juga menegaskan, adanya keluhan soal pungutan liar (pungli) dari oknum, padahal itu merupakan TPS yang menjadi tanggung jawab DLH.
“Kami tidak ingin masyarakat menjadi korban karena sampah tidak diangkut. Selain menimbulkan bau tak sedap, juga berbahaya bagi kesehatan masyarakat yang berada di lingkungan sekitar TPS itu,” Tegas Kader Terbaik Gerindra tersebut.
Aweng juga mengatakan, pihaknya akan memanggil DLH untuk meminta penjelasan terkait hal tersebut.
“Pihaknya akan memanggil DLH untuk hearing ke DPRD Batam, kami juga tidak ingin adanya oknum-oknum yang sengaja mencari kesempatan dalam hal ini,” ujarnya.
“Kita minta agar DLH menyelesaikan persoalan sampah ini dengan cepat. Dan kami juga meminta agar persoalan ini tidak terjadi juga di kecataman lainnya di Kota Batam,” tutupnya.