Jakarta, Owntalk.co.id – Dunia jurnalistik Indonesia berduka. Atmakusumah Astraatmadja, tokoh pers nasional dan Ketua Dewan Pers pertama, meninggal dunia hari ini, Kamis (2/1/2025) pukul 13.05 WIB.
Lahir di Labuan, Banten, 20 Oktober 1938, Atmakusumah meninggalkan jejak yang tak terhapuskan dalam sejarah pers Indonesia.
Selain memimpin Dewan Pers dari Mei 2000 hingga Agustus 2003, ia juga aktif sebagai pengajar di Lembaga Pers Dr. Soetomo (LPDS) sejak 1992, menjabat Direktur Eksekutif LPDS (1994-2002), dan Ketua Tim Ombudsman harian Kompas (2000-2003).
Pengalamannya di dunia jurnalistik begitu kaya. Ia pernah menjadi redaktur di Harian Indonesia Raya (1968-1974), redaktur kantor berita Antara, penyiar Radio Australia (ABC) dan Deutsche Welle (Radio Jerman), serta press assistant di U.S. Information Service (USIS) (1974-1992).
Tulisan-tulisannya menghiasi kolom berbagai media ternama seperti Kompas, Sinar Harapan, The Jakarta Post, dan Republika. Ia juga dikenal sebagai penulis buku “Kebebasan Pers dan Arus Informasi di Indonesia” (1981).
Puncak kariernya ditandai dengan diraihnya Penghargaan Ramon Magsaysay Tahun 2000 untuk Jurnalisme, Sastra, dan Seni Komunikasi Kreatif, yang diberikan oleh The Ramon Magsaysay Award Foundation di Manila pada 31 Agustus 2000.
Selama tiga dekade terakhir, Atmakusumah aktif berbagi pengetahuan dan pengalamannya melalui seminar dan lokakarya tentang jurnalisme, kebebasan pers, dan berekspresi di berbagai penjuru Indonesia.
Kepergian Atmakusumah merupakan kehilangan besar bagi dunia jurnalistik Indonesia. Dedikasi dan kontribusinya yang luar biasa akan selalu dikenang.