banner 728x90

Empat Tahun Perjalanan Kartu Prakerja: Menguatkan Keterampilan, Membuka Peluang

Ilustrasi seseorang sedang masuk ke akun Prakerja. (Dok. ANTARA FOTO)

Program Kartu Prakerja kini telah memberi manfaat bagi lebih dari 18,9 juta orang di 514 kabupaten/kota di Indonesia. Diluncurkan pada 2020 sebagai respons atas meningkatnya pengangguran akibat pandemi Covid-19, program ini terus berkembang dan menarik lebih banyak peserta dari seluruh pelosok tanah air. Dalam empat tahun terakhir, bagaimana Kartu Prakerja membantu masyarakat meningkatkan keterampilan dan memperluas kesempatan?

Salah satu contoh nyata adalah Tia Noviani, seorang ASN di Dinas Kesehatan Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan. Melalui pelatihan MS Office yang ia ikuti lewat program ini, Tia kini lebih terbantu dalam mengelola perencanaan program di puskesmas tempatnya bekerja.

Kartu Prakerja juga mendukung Sudirta Lasabuda, seorang wirausaha dari Minahasa, Sulawesi Utara. Setelah menerima bantuan pelatihan jurnalistik dan produksi kreatif, Sudirta berhasil membangun media online dan membuka lapangan kerja bagi masyarakat sekitar.

Cerita Tia dan Sudirta hanyalah sebagian kecil dari dampak luas yang telah diberikan Kartu Prakerja. Tidak hanya menyasar pencari kerja, program ini juga dirancang untuk pekerja yang ingin meningkatkan keterampilan, pelaku usaha kecil, hingga mereka yang terkena PHK.

Melalui pelatihan berbasis online, peserta dapat memilih lebih dari 6.000 kursus, mulai dari keterampilan digital, bahasa asing, hingga bidang teknik, untuk menghadapi perkembangan pasar kerja modern.

Menandai empat tahun perjalanannya, Kartu Prakerja mengadakan acara bertajuk “Merayakan Prakerja, Merayakan #JadiBisa” pada 3 Oktober 2024. Acara ini mengundang 151 alumni dari seluruh Indonesia untuk berbagi pengalaman mereka. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengapresiasi Prakerja sebagai program strategis yang membekali generasi muda untuk menghadapi perubahan pasar kerja di masa depan.

“Anak muda harus memiliki fleksibilitas untuk menata karier baru dan menghadapi the future of work. Prakerja adalah satu-satunya program yang tailor-made sesuai kebutuhan peserta,” ungkapnya.

Data menunjukkan bahwa mayoritas peserta Prakerja berusia 18-35 tahun dan berasal dari berbagai kelas ekonomi, termasuk masyarakat pedesaan. Survei Presisi Indonesia mengungkapkan bahwa setelah mengikuti Prakerja, peserta mengalami peningkatan pendapatan sekitar Rp255.000–Rp315.000 per bulan. Prakerja juga mencatat keberhasilan inklusivitas dengan 52 persen pesertanya perempuan dan 3 persen penyandang disabilitas.

Keberhasilan Kartu Prakerja pun diakui di kancah internasional. Program ini telah menjadi model bagi negara-negara seperti Kamboja, Thailand, dan Maroko, dan bahkan memperoleh penghargaan Wenhui Award 2022 dari UNESCO atas inovasinya dalam pendidikan.

Pada ajang IndoSec Awards 2024, Prakerja juga dinobatkan sebagai “GovCyber Innovator of The Year” berkat terobosannya di bidang teknologi dan keamanan siber.

Dengan segala pencapaian ini, Program Kartu Prakerja tak hanya membekali keterampilan, tetapi juga memberi dampak nyata dalam kehidupan masyarakat, terutama dalam menciptakan peluang kerja di tengah tantangan ekonomi.

Pihak pengelola Prakerja berharap bahwa program ini akan terus berlanjut di pemerintahan baru, mengingat dampak positifnya yang begitu luas bagi masa depan Indonesia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *