Kapal Muatan Sayur Kandas di Perairan Kalong Karimun

Potret kapal bermuatan sayur kandas di Perairan Kalong, Kabupaten Karimun.

Karimun, Owntalk.co.id – Kapal Motor (KM) Hendi Indah GT 6 yang membawa muatan sayur dan sembako dilaporkan kandas di perairan Kolong, Kecamatan Sei Lakam Barat, Kabupaten Karimun, Rabu pagi (4/9/24).

Insiden terjadi tepat di titik koordinat 0°59.376′ N dan 103°25.015′ E pada pukul 07.50 WIB.

Menurut Kapolres Karimun, AKBP Robby Topan Manusiwa, S.I.K., M.H., melalui Kasat Polair Polres Karimun, IPTU Sarianto, S.H., KM Hendi Indah memulai pelayaran dari pelabuhan Sengkuang, Batam, pada Selasa malam (3/9/2024) pukul 22.00 WIB.

Kapal bermuatan sayur, buah-buahan, dan kebutuhan pokok ini berlayar menuju pelabuhan Kolong, Karimun.

Namun, pada Rabu dini hari, sekitar pukul 04.30 WIB, KM Hendi Indah tiba di perairan Selat Gelam, berjarak sekitar 0,5 mil dari pelabuhan tujuan. Karena ingin memanfaatkan air pasang agar bisa bersandar di pelabuhan, nahkoda memutuskan melanjutkan perjalanan. Namun malang, kapal tersebut kandas di perairan Kolong, Kecamatan Sei Lakam Barat.

Cuaca buruk yang terjadi sekitar pukul 06.00 WIB memperburuk situasi. Gelombang tinggi dan air pasang menyebabkan kapal mengalami kebocoran hingga air laut masuk ke dalam kapal. Meski sempat menggunakan pompa air untuk mengatasi masuknya air, upaya tersebut tidak berhasil.

Sekitar setengah bagian kapal mulai tenggelam, memaksa nahkoda untuk segera menghubungi Pos Polairud Kolong guna meminta bantuan.

IPTU Sarianto menuturkan, kerugian materiil akibat kejadian ini ditaksir mencapai Rp30 juta, termasuk kapal dan muatannya yang terdiri dari sayur, buah-buahan, serta bahan pokok lainnya.

“Meski kerugian cukup besar, syukur tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini,” jelasnya.

Kapolres Karimun melalui Kasat Polair mengimbau para pelaut dan pemilik kapal agar lebih waspada terhadap kondisi cuaca yang tidak menentu.

“Pastikan cuaca sudah bersahabat sebelum memulai pelayaran, serta selalu lengkapi diri dengan alat keselamatan seperti pelampung atau life jacket demi keamanan selama berlayar,” pesan AKBP Robby Topan Manusiwa.

Dengan cuaca ekstrem yang kerap terjadi, keselamatan harus menjadi prioritas utama bagi mereka yang bekerja di laut, terutama saat menghadapi kondisi tak terduga di perairan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *