Polri Apps
banner 728x90

Tokoh Batak Joko Aritonang: Ketua IKABSU Tak Berperasaan, IKABSU Harus Dibekukan!

Foto Tokoh masyarakat Batak sekaligus Ketua STM Persahutaon Nauli, Joko Aritonang.

Karimun, Owntalk.co.id – Tokoh masyarakat Batak sekaligus Ketua STM Persahutaon Nauli, Joko Aritonang, menyatakan keprihatinannya atas perlakuan yang diterima oleh seorang artis dari Ikatan Keluarga Batak Sumatera Utara (IKABSU).

Menurut Joko, tindakan IKABSU yang menelantarkan artis tersebut di hotel hingga sang artis harus memompa ASI demi mencegah demam, menunjukkan ketidakpedulian yang mencolok.

“Sebagai tokoh masyarakat Batak, saya merasa sangat kecewa dengan apa yang dilakukan Ketua IKABSU. Bagaimana jika hal ini terjadi pada ibu, saudara perempuan, atau anak kita? Ini benar-benar tidak dapat diterima,” tegas Joko.

Joko Aritonang menyerukan agar Ketua DPD IKABSU segera membekukan IKABSU di Karimun dan mengambil tindakan tegas terhadap ketuanya.

Ia mendesak Ketua DPD IKABSU turun ke lapangan untuk memastikan tidak ada lagi yang mengaku-ngaku sebagai ketua tetapi tidak mampu bekerja dengan baik.

“Organisasi masyarakat ini seharusnya menjadi tombak perjuangan masyarakat, bukan tempat untuk bermain-main. Sah-sah saja jika dibawa ke ranah politik, tapi bukan dengan cara seperti ini,” tegasnya.

Joko melanjutkan, banyak anggota masyarakat yang menghubunginya terkait insiden pembagian uang tambahan sebesar Rp 25 ribu.

Mereka mengeluhkan bahwa uang Rp 75 ribu yang dijanjikan sebelumnya saja belum dibayar, apalagi tambahan Rp 25 ribu tersebut.

“Seorang pemimpin harus berpikir matang dalam membentuk kepanitiaan. Jika pengurus sudah terbentuk, berarti mereka adalah orang-orang terbaik. Namun, IKABSU ini terlalu dipaksakan untuk kepentingan politik hingga mengabaikan kebutuhan dasar orang saat pertemuan di gereja,” ujarnya dengan nada kesal.

Joko mempertanyakan apakah Ketua IKABSU benar-benar mempertimbangkan risiko mengambil uang sendiri di posko IKABSU.

“Jika terjadi sesuatu pada orang yang mengantri di jalan, apakah Ketua IKABSU siap bertanggung jawab? Semua ini hanya demi uang Rp 75 ribu? Sekali lagi, saya tegaskan bahwa IKABSU di Karimun harus dibekukan untuk mencegah kejadian serupa di masa depan,” tegasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *