Batam, Owntalk.co.id – Di Rumah Singgah Raja Ahmad Engku Haji Tua, Jakarta Pusat, Kamis, 20 Juni 2024, Yandi, warga Bengkong, Kota Batam, Provinsi Kepri yang divonis kanker nasofaring, mendapatkan kunjungan istimewa. Calon Walikota Batam, Li Claudia Chandra, datang khusus untuk menjenguknya.
Yandi, yang tengah menjalani pengobatan di Rumah Sakit Kanker Dharmais bersama istrinya Desi, merasakan kehadiran Li Claudia sebagai bentuk dukungan psikologis yang sangat berarti.
Sebelumnya, sejak sakit dan dirawat di Jakarta, tak satu pun pejabat dari Batam yang menjenguk Yandi. Oleh karena itu, kunjungan Li Claudia menjadi momen yang sangat spesial bagi Yandi.
“Saya sangat respek dengan Bu Claudia,” ungkap Yandi ketika dihubungi awak media pada Jumat, 21 Juni 2024.
Yandi tidak menyangka bahwa Li Claudia Chandra, kader terbaik dari Partai Gerindra, akan datang khusus untuk menjenguknya. Padahal, sebelumnya mereka belum pernah bertemu ataupun berkenalan. Perkenalan mereka dimulai dari postingan saudara Yandi di media sosial tentang Li Claudia. Yandi kemudian memberanikan diri mengirimkan pesan langsung ke Instagram Li Claudia, yang ternyata mendapat respons cepat darinya.
“Saya tidak sangka Bu Claudia balas pesan saya. Pesannya, Bu Claudia akan menjenguk kalau pulang ke Jakarta,” kenang Yandi dengan haru.
Saat Li Claudia benar-benar datang ke rumah singgah, Yandi dan Desi tidak hanya mendapatkan dukungan moral tetapi juga dorongan semangat untuk sembuh. Banyak pesan semangat yang disampaikan oleh Li Claudia Chandra yang menambah motivasi Yandi untuk terus berjuang melawan penyakitnya.
“Kami banyak mengobrol dan ibu memberikan saya semangat dan juga materil. Pokoknya terbaik untuk Bu Claudia, pasti akan saya support,” ujarnya penuh semangat.
Pertemuan singkat namun penuh makna itu memberikan kesan mendalam bagi Yandi dan Desi. Mereka merasakan bahwa mereka tidak sendiri dalam perjuangan ini. Dukungan dari orang-orang yang peduli seperti Li Claudia Chandra menjadi cahaya di tengah kegelapan yang mereka hadapi. Di tengah kesulitan, selalu ada tangan-tangan yang siap membantu.
Kehadiran Li Claudia tidak hanya memberikan dukungan secara psikologis tetapi juga menjadi simbol harapan bagi Yandi dan keluarga yang berjuang melawan penyakitnya.