Batam, Owntalk.co.id – Terkait dengan adanya beberapa kejadian banjir di beberapa titik Kota Batam yang terjadi pada hari ini BP Batam Menegaskan penyebab Banjir Bukan akibat Hujan Buatan (TMC), Sabtu (20/06).
Kepala Biro Humas Promosi dan Protokol Badan Pengusahaan Batam Dendi Gustinandar, Memaparkan, perihal adanya dugaan dari masyarakat bahwa kegiatan Teknologi Modifikasi Cuaca (Hujan Buatan) yang sedang dilakukan oleh BP Batam bekerja sama dengan Badan Pengkajian dan Penerepan Teknologi (BPPT) bukanlah penyebab terjadinya banjir di wilayah kota Batam
“Kami menegaskan banjir yang terjadi di Kota Batam Bukanlah dari Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) atau Hujan Buatan, TMC itu mengunci awan yang akan mengarah ke Daerah Tangkapan Air (DTA) waduk dan disemai, sehingga makin deras dan hanya fokus ke DTA waduk,” ungkapnya.
Dendi juga mengatakan Berdasarkan prakiraan dari BMKG, yaitu bahwa dalam minggu-minggu terakhir Juni ini di wilayah Kepulauan Riau diprediksi akan terjadi peningkatan hujan, dan sejak Jum’at dini hari (tadi malam) memang terjadi hujan secara alami di Kota Batam begitu juga di beberapa wilayah di Kepulauan Riau termasuk di Tanjung Pinang dan Rempang.
“BMKG juga memprediksi hujan yang terjadi di batam adalah alami, sebab curah hujan meningkat di sekitar wilayah kepri,” jelasnya.
Dendi Menambahkan, Bahwa penerapan Teknologi Modifikasi Cuaca untuk mempercepat hujan dilakukan dengan mengunci koordinat di sekitar area Waduk Duriangkang dan Waduk Muka Kuning. Setelah awan yang berada di sekitar koordinat DTA waduk tersebut masuk, lalu dilakukan inisiasi di awan untuk menurunkan hujan di lokasi yang telah ditetapkan. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan volume hujan di dalam waduk yang saat ini masih perlu ditambah akibat kemarau berkepanjangan.
“TMC hanya berfungsi pada koordinat waduk yang ada di kota Batam, hal tersebut dilakukan untuk menurukan hujan di lokasi tersebut,” imbuhnya.
Selain itu menurut BMKG pengaruh angin, terjadinya hujan di sekitar daerah tangkapan air Waduk Duriangkang dan Waduk Muka Kuning mengakibatkan terbentuknya iklim mikro yang dapat menyebabkan terjadinya hujan dan adanya pengaruh angin yang membawanya ke beberapa lokasi yang tidak disasar oleh Tim TMC BPPT.
Dendi juga memaparkan, Dengan koordinat yang sudah di atur, maka kami harapkan bukan hanya jatuh di sekitar lokasi sasaran dan dapat menambah volume permukaan air waduk
“Dengan mengunci koordinat untuk penerapan teknologi modifikasi cuaca diharapkan sasaran jatuhnya hujan sesuai dengan posisi yang diinginkan untuk menambah tinggi muka air waduk untuk kepentingan ketersediaan air seluruh masyarakat Batam dan Kawasan industri,” Tutupnya. (Haykal)