Polri Apps
banner 728x90

Jepang Tertarik Ventilator Buatan Industri Indonesia

Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin, Taufiek Bawazier di ajang bergengsi skala internasional, yakni Industrial Transformation ASIA-PACIFIC (ITAP) 2023 di Singapura Expo. (Dok; Humas Kemenperin)

Jakarta, Owntalk.co.id – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Indonesia secara aktif mempromosikan industri ventilator dalam negeri yang mampu bersaing di pasar global.

Hal ini dilakukan dengan mendukung partisipasi PT. Stechoq Robotika Indonesia dalam acara prestisius, Industrial Transformation ASIA-PACIFIC (ITAP) 2023, yang berlangsung di Singapura Expo.

Pada ITAP 2023, PT Stechoq Robotika Indonesia juga menjalin kesepakatan kerja sama dengan Adex Aile Co., Ltd. dari Jepang. Kesepakatan ini mencakup proses perakitan, pemasaran, dan dukungan pemeliharaan.

Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) di Kemenperin, Taufiek Bawazier, menyatakan harapannya untuk menarik investasi dan menjalin kerja sama dengan industri alat kesehatan dari luar negeri.

Di ITAP 2023, Indonesia memperkenalkan produk ventilator emergency C01 yang memiliki ukuran kompak dan ringan, tetapi tetap memiliki fitur dan fungsi yang sama dengan model sebelumnya, Ventilator V01.

Taufiek Bawazier mengungkapkan semangat untuk mendukung industri alat kesehatan dalam negeri, termasuk komersialisasi produk-produk dari riset dan inovasi terkait. Ia menekankan prestasi Indonesia dalam memproduksi ventilator emergency portable yang dapat bersaing secara global.

“Kami mendorong pendalaman industri alat kesehatan dalam negeri termasuk komersialisasi produk-produk riset dan inovasi yang terkait. Kita patut berbangga diri, Indonesia telah mampu memproduksi ventilator emergency portable yang tidak kalah dengan produk luar,” paparnya.

Kementerian Perindustrian, melalui Direktorat Jenderal ILMATE, telah mendukung pembuatan ventilator V01, yang merupakan ventilator ICU pertama yang diproduksi di Indonesia.

Inovasi ini merupakan hasil kerja sama dengan Universitas Gadjah Mada (UGM), PT. Swayasa Prakarsa, PT. Yogya Presisi Tehnikatama Industri (YPTI), PT. Stechoq Robotika Indonesia, CV. Rajawali 3D, dan konsultan intensif care unit RSUP DR. Sardjito Yogyakarta.

Taufiek menekankan bahwa hadirnya ventilator buatan dalam negeri akan meningkatkan daya saing industri alat kesehatan nasional, sehingga dapat bersaing di pasar global.

Ventilator V01 telah mendapatkan izin edar dari Kementerian Kesehatan dan memiliki sertifikat Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) sebesar 43,16%, sehingga menjadi barang wajib dalam pengadaan pemerintah dan BUMN. Produk alat kesehatan juga telah dimasukkan dalam katalog Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP).

Selain itu, di ITAP 2023, PT Stechoq Robotika Indonesia menjalin kesepakatan kerja sama dengan Adex Aile Co., Ltd. dari Jepang, terutama dalam pengujian keamanan kelistrikan untuk produk alat kesehatan elektronik.

Produk ini telah memenuhi standar internasional dan diharapkan dapat digunakan dalam pengembangan produk alat kesehatan elektronik dalam negeri.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *