Wolbachia, Lumpuhkan Virus Dengue di Tubuh Nyamuk

Metode Wolbachia menjadi inovasi teranyar dalam penanggulangan demam berdarah dengue di Indonesia. Semarang, Jakarta Barat, akan diuji di Bontang, Bandung dan Kupang.

Jakarta, Owntalk.co.id – Semarang menjadi kota pertama yang memulai implementasi inovasi penanggulangan penyakit demam berdarah dengue (DBD) menggunakan teknologi Wolbachia.

Setelah Semarang, empat kabupaten/kota lainnya yang akan mengikuti langkah ini adalah Jakarta Barat, Bandung, Kupang, dan Bontang. Wolbachia adalah sebuah inovasi yang dapat menghentikan penyebaran virus dengue pada nyamuk Aedes aegypti, nyamuk yang menjadi penyebab DBD, sehingga virus tersebut tidak akan menular kepada manusia.

“Meskipun Semarang berada di posisi tengah dalam hal jumlah kasus DBD dibandingkan dengan empat kota lainnya, namun Semarang lebih progresif dalam mengatasi masalah ini. Oleh karena itu, kota ini dipilih sebagai kota pertama untuk melaksanakan proyek percontohan Wolbachia,” ungkap Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin saat menghadiri peluncuran “Implementasi Pilot Project Wolbachia” di Semarang pada tanggal 30 Mei 2023.

Pencegahan DBD dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu melalui pemberian vaksin kepada masyarakat dan perkawinan nyamuk dengan teknologi Wolbachia agar nyamuk tersebut tidak dapat menyebarkan virus Aedes aegypti.

“Mencegah penularan demam berdarah dapat dilakukan dengan dua cara. Pertama, melalui vaksinasi agar kita menjadi lebih kuat saat digigit nyamuk. Kedua, dengan membuat nyamuk tersebut mandul menggunakan Wolbachia. Penggunaan vaksinasi dan Wolbachia merupakan cara-cara pencegahan yang telah dimulai sejak tahun 2011,” jelas Budi.

Efektivitas Wolbachia telah diteliti sejak tahun 2011 oleh WMP di Yogyakarta dengan dukungan dari yayasan Tahija. Penelitian ini melibatkan fase persiapan dan pelepasan nyamuk Aedes aegypti yang telah mengandung Wolbachia dalam skala terbatas pada periode 2011-2015.

Apabila nyamuk jantan yang mengandung Wolbachia kawin dengan nyamuk betina, maka virus dengue pada nyamuk betina tersebut akan terhenti.

Selain itu, jika nyamuk betina yang mengandung Wolbachia kawin dengan nyamuk jantan yang tidak mengandung Wolbachia, maka seluruh telur yang dihasilkan akan mengandung Wolbachia.

“Saya berharap agar masyarakat bersabar karena proses penyebaran nyamuk ini memakan waktu sekitar enam bulan karena melibatkan perkawinan nyamuk. Dalam waktu sekitar 2 hingga 4 bulan lagi, kita akan mulai melihat dampaknya. Diharapkan dalam waktu satu tahun, jumlah nyamuk dengan Wolbachia dapat mencapai 80% dari total populasi nyamuk Aedes aegypti di Semarang. Saya juga mengajak masyarakat Semarang untuk berdoa agar populasi nyamuk dengan Wolbachia dapat berkembang dengan cepat,” tambahnya.

Implementasi Pilot Project Wolbachia di Semarang menggunakan tagline ‘Wingko Semarang’ yang berarti ‘Wolbachia Ing Kota Semarang’.

Sementara itu, Kementerian Kesehatan RI mencatat, jumlah kasus demam berdarah dengue (DBD) yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia sampai dengan minggu ke-39 tahun 2022 mencapai 94.355 kasus dengan prediksi terus meningkat.

Dalam data Kemenkes terkait penyebaran kasus DBD yang dihimpun sampai minggu ke-39 tahun 2022, incidence rate (IR) DBD dengue pada 2022 sudah mencapai 34,33 persen dengan case fatality rate (CFR) DBD 0,90 persen.

Virus dengue yang termasuk dalam kelompok arthropod borne virus (arbovirus) itu, terdiri atas empat serotype virus. Yakni, DEN-1, DEN-2, DEN-3, dan DEN-4. Di Indonesia, serotype paling mendominasi merupakan DEN-3 yang berkaitan dengan kasus demam berdarah berat dan paling luas distribusinya.

Rincian sebaran kasus DBD, terdapat di enam provinsi dengan kasus dengue tertinggi sampai dengan minggu ke-39, yakni Jawa Barat 27.657 kasus, Jawa Tengah 8.760 kasus, Jawa Timur 8.356 kasus, DKI Jakarta 5.632 kasus, Sumatra Utara 5.302 kasus, dan Kalimantan Timur 3.531 kasus.

Kumulatif kasus kematian akibat DBD sampai dengan minggu ke-39 tahun 2022 sebanyak 853 jiwa, dengan persebaran kasus tertinggi di Jawa Barat 249 jiwa, Jawa Tengah 185 jiwa, Jawa Timur 108 jiwa, Sumatra Utara 29 jiwa, Kalimantan Timur 26 jiwa, dan Sumatra Selatan 21 jiwa.

Pilot Project Penanggulangan Dengue melalui Wolbachia di lima kota sebagai inovasi penanggulangan DBD berdasarkan pada Keputusan Menteri Kesehatan nomor 1341 tahun 2022.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *