Gubri Serahkan Kunci Rumah Tinggi Kerajaan Indragiri Hulu

Gubernur Riau (Gubri), Syamsuar, Menyerahkan kunci Rumah Tinggi Kerajaan Indragiri Hulu kepada ahli waris Rumah Tinggi, Linda Rifai Rahmat.

Pekanbaru, Owntalk.co.id – Gubernur Riau (Gubri), Syamsuar menyerahkan pengelolaan bukti peninggalan sejarah, Rumah Tinggi atau dikenal juga dengan Rumah Menteri Kerajaan Indragiri, kepada ahli waris Rumah Tinggi, Linda Rifai Rahmat.

Selanjutnya, Rumah Tinggi diserahkan kepada Pemerintah Kabupaten Indragiri Hulu, Jumat (12/1), di Rengat, Kabupaten Inhu.

Bangunan ini telah ditetapkan sebagai Cagar Budaya Nasional dengan Peraturan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata No. PM. 87/PW.007/MKP/2011 tanggal 7 Oktober 2011..

“Cagar Budaya merupakan kekayaan budaya bangsa, sebagai wujud pemikiran dan perilaku kehidupan manusia. Kedudukannya sangat penting, artinya bagi pemahaman dan pengembangan sejarah ilmu pengetahuan, dan kebudayaan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara,” kata Syamsuar

Oleh karen itu, cagar budaya perlu dilestarikan dan dikelola secara tepat melalui upaya perlindungan, pengembangan, dan pemanfaatan dalam rangka memajukan kebudayaan daerah.

Selain dianggap sebagai bukti peninggalan sejarah, cagar budaya juga sebagai identitas sebuah tempat atau daerah, apa lagi cagar budaya tersebut bersifat ikonik atau landmark suatu tempat atau daerah.

“Bangunan Cagar Budaya Rumah Tinggi ini, memiliki nilai sejarah yang cukup tinggi berutama bagi sejarah Kabupaten Indragiri Hulu. Di mana rumh ini merupakan seorang Menteri yang bernama, Tengku Hadji Mohammad Saleh, dengan gelar Engku Togok, dan diberi kuasa untuk mengurusi wilayah maritim kerajaan Indragiri, yang meliputi Kampung Laut, Concong dan sekitarnya,” jelasnya.

Kemudian, tokoh masyarakat Inhu, Maizir Mit, menyampaikan bahwa Rumah Tinggi ini di bangun pada tahun 1885 oleh datuk-datuk dari keluarga Rifai Rahman, yang merupakan Menteri dari laut. Tepat di depan rumah tinggi menjadi tempat sungai berjangkarnya kapal dari berbagai penjuru. Ini sebagai bukti sejarah yang masih berdiri.

“Kami tokoh masyarakat merasa tersentuh dan berterimakasih kepada Gubernur telah memperhatikan situs sejarah terutama rumah tinggi dan kota lama,” kata Maizir Mit.

“Alangkah eloknya tempat ini tidak sunyi, bisa dijadikan sebagai tempat adat istiadat yang ada di Indragiri Hulu, termasuk sebagai tempat destinasi wisata,” ungkapnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *