banner 728x90

BPS Beri Solusi Mengenai Angka Kemiskinan Di Batam

Kepala BPS Batam, Rahmad Iswanto.

Batam, Owntalk.co.id – Bada Pusat Statistik (BPS) Kota Batam, menyatakan lebih dari 80 ribu penduduk masuk kategori miskin dan miskin ekstrem.

Kepala BPS Batam, Rahmad Iswanto memberikan beberapa saran untuk memulihkan kembali perekonomian sehingga angka kemiskinan tak lagi meningkan di setiap tahunnya.

Upaya yang harus dilakukan adalah menaikkan UMK. Kenaikan upah tetap diperlukan untuk menyesuaikan kebutuhan hidup yang meningkat.

“Kenaikkan UMK ada 2 sisi mata uang yang harus kita lihat. Lalu indikator kenaikkan UMK ini yaitu dari inflasi. Kenaikkan ini untuk menyesuaikan kebutuhan yang meningkat, karena diakibatkan terjadinya inflasi pada kebutuhan hidup masyarakat. ini salah satu upaya, tapi ini bukan hal yang utama,” kata Rahmad, Kamis (5/1/2023).

Adapun tiga hal yang harus dilakukan seluruh pihak, yaitu memprioritaskan pengembangan UMKM, industri perkapalan atau shipyard dan juga pariwisata.

“UMKM itu modal sendiri, keuntungan sendiri, bagi hasil sendiri, upah tenaga kerja sendiri, artinya bahwa seluruh elemen usaha bisa dinikmati masyarakat yang melakukan usaha itu. Makanya UMKM menjadi penggerak pada saat ekonomi tidak bagus,” jelas Rahmad.

Secara angka dari aktivitas ekspor-impor industri shipyard di Batam cukup bagus. Bahkan Batam dulu pernah berjaya di sektor perkapalan pada 2014-2015.

“Kita pernah berjaya di sektor itu sekitar 2014-2015 kemudian mengalami penurunan dan bahkan ada kolaps. kenapa sampai kolaps, karena alih teknologi dan informasi. Bahwa produksi kapal kita masih banyak sekelas jenis tongkang,” Ungkapnya.

Batam juga punya bentang alam dan wilayah yang sangat mendukung untuk idustri shipyard.

“Di shipyard juga penyerapan tenaga kerja lebih banyak dibandingkan jenis indsutri yang lain. Maka dari itu industri shipyard masuk dalam list saya,” jelasnya.

Kemudian pariwisata, jika ekonomi mau menggeliat pariwisata sangat strategis bisa meningktakan taraf hidup masyarakat.

“Pariwisata mempunyai efek domino yang paling luas dari berbagai kegiatan ekonomi yang lain. Kalau pariwisata menggeliat, banyak sektor lain mendapatkan imbas positif. Bukan cuma hotel dan restoran, tetapi juga transportasi, industri kreatif, perdagangan, jasa hiburan dan masih banyak lagi,” kata Rahmad.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *