Batam, Owntalk.co.id – perihal pemadaman Listrik yang terjadi di awal tahun 2023, membuat berbagai kalangan mengecam kesiapan Bright PLN. Pasalnya, hampir 12 jam listrik padam, hal ini berdampak kerugian bagi semua elemen, mulai dari pelaku UMKM hingga pengusaha berskala besar.
Menanggapi hal tersebut, Komisi III DPRD Provinsi Kepri melakukan rapat dengar pendapat (RDP) bersama PLN Batam di Graha Kepri, Rabu, 4 Januari 2023. RDP yang digelar tersebut, untuk mengetahui apa penyebabnya listrik padam hingga 12 jam di Batam dan Bintan.
Ketua Komisi III DPRD Provinsi Kepri Irwansyah mengatakan, padam listrik hingga 12 jam diawal tahun 2023 ini, PLN Batam harus bertanggungjawab. Kata dia, perusahaan listrik tersebut, harus bisa memberikan kompensasi kepada pelanggan yang terdampak.
“Ini memang sudah merugikan semuanya. Dari RDP yang kami gelar, mereka (PLN Batam) menyanggupi agar tidak terjadi pemadaman lagi,” kata Irwansyah usai RDP.
Kata dia, kompensasi yang harus dilakukan PLN Batam kepada pelanggannya ialah berdasarkan, Pergub No 22 tahun 2017 tentang tingkat mutu layanan.
“Nanti kita akan mengacu pada Perda dan Pergub untuk kompensasinya, bagaimana sistemnya. Besok PPNS akan turun dan hitung terkait kompensasi yang diberikan,” paparnya.
Senada juga yang dikatakan Anggota Komisi III DPRD Provinsi Kepri, Nyanyang Harris Pratamura, PLN Batam harus memberikan kompensasi akibat listrik padam hingga 12 jam lamanya.
“Harus ada kompensasi untuk pelanggan. Ini bukan kesalahan pelanggan. Namun, mekanisme kompensasi itu sudah diatur didalam perda atau pergub,” ucapnya.
Menurut politikus Gerindra ini, hasil RDP ini juga, pihak PLN Batam berjanji akan mengoptimalkan pelayanannya. Sejauh ini, mereka juga belum mengetahui apa penyebab padamnya listrik.
“Mereka belum tau kenapa bisa padam. Kami (dewan) mau pelayanan untuk masyarakat diutamakan. Kalau terjadi seperti ini maka akan menghambat investasi, dan itu yang kita tidak mau,” ujarnya.
Sementara Direktur Utama PLN Batam, Muhammad Irwasyah Putra usai RDP mengatakan, akan memberikan kompensasi dengan bentuk pengurungan biaya perbulan.
“Sekarang sedang kita hitung,” kata dia.
Terkait penyebab, matinya listrik saat ini masih misterius pihaknya juga sudah membentuk tim khusus bekerja sama dengan pemerintah provinsi dan tim PPNS untuk mengetahui penyebab kematian listrik.
“Tim konsultan sudah bekerja. Jadi diharapkan dalam waktu dekat ini sudah ada jawaban pasti penyebab gangguan listrik,” katanya.