Batam, Owntalk.co.id – Tindakan perspektif oleh aparat keamanan di Indonesia masih sering terjadi dan kebijakan pemerintah dalam menangani suatu hal masih sering tidak serius.
Kasus kekerasan terjadi kembali di Merauke pada tanggal 26 Juli 2021 lalu sekira pukul 10.00 WIT, kasus kekerasan kal ini dilakukan oleh dua oknum militer selaku pihak yang seharusnya menjaga dan mengayomi masyarakat.
Kejadian ini tentu menjadi hal yang memalukan bagi organisasi militer dan akan berdampak pada hlangnya rasa kepercayaan masyarakat.
Germas PMKRI Regio Sumatera yang diwakili oleh PGK PMKRI Cab. Bandar Lampung Petrus F leta, PGK PMKRI Cab. Medan Sintong Sinaga, PGK PMKRI Cab. Bengkulu Gita Bonita, dan PGK PMKRI Cab Batam Vande De Rosarius D. B, menyatakan sebuah sikap terhadapa tindakan perspektif oknum militer di Papua.
- Germas PMKRI Regio Sumatera mengutuk keras kekerasan oleh 2 oknum militer di Merauke, Papua Barat karena hanya akan memicu meningkatkanya eskalasi kekerasan, mengakibatkan pelanggaran serius terhadap HAM dan semakin kentalnya ketidakpercayaan masyarakat Papua terhadap pemerintah dan aparat keamanan.
- Germas PMKRI Regio Sumatera meminta dan mendesak Danlanud DMA Merauke untuk menindaklanjuti dengan tegas anggota POM AU yang melakukan tindakan represif terhadap masyarakat papua yang menyandang disabilitas.
- Menegakkan proses hukum dipengadilan umum untuk diberikan sanksi yang sesuai dan seadil-adilnya.
- Meminta serta mendesak panglima TNI menginstruksikan kepada seluruh jajaran agar bersikap lebih humanis dalam menjalankan tugas di tengah tengah masyarakat Papua.
- Meminta kepada Panglima TNI untuk melakukan evaluasi kepada seluruh lembaga keamanan agar tidak terjadi hal-hal yang melakukan pelanggaran Hak Asasi Manusia.
Demikian pernyataan sikap Germas PMKRI Regio Sumatera (*)