Ramadhan ke-13, Kuasa Allah Terhadap Hambanya

Yan Fitrihalimansyah

“Jika bukan karena Allah dan Kehendak Takdirnya, maka, nama Yan Fitri Halimansyah hanya tinggal kenangan,” Cerita Jendral Polisi Bintang Emas itu membuka pembicaraannya.

Yan, atau yang akrab disapa Meneer merupakan orang yang sangat percaya terhadap ketetapan Allah SWT. Dia juga percaya bahwa semua yang ada di alam semesta telah diatur sebagaimana keinginan dari sang peciptanya.

Bukti kuasa Allah, kata Yan, ialah Allah menciptakan segala sesuatu berpasang-pasangan, baik ciptaan-Nya yang bernyawa maupun yang tidak bernyawa. Hal itu dimaksudkan agar manusia mengetahui bahwa Allah berbeda dengan semua ciptaan-Nya tersebut.

“Semua wujud berpasangan. Allah tidak memiliki pasangan,” katanya.

Dalam ayat lainnya Allah juga menunjukkan bukti-bukti kuasa-Nya dengan pergantian siang dan malam serta peredaran matahari dan bulan.

“Ketika Allah selesai menciptakan alam raya ini, Allah berkata: tunduk padaku atau tidak tunduk. Matahari dan bulan (berkata) kami tunduk,” terang Jendral Kelahiran Tanjungpinang itu.

Yan mengisahkan, bagaimana kehendak Allah berlaku pada dirinya. Saat Yan masih berdinas di Pondok Cabe di tahun 1997, Dia mengalami kecelakaan jatuh dari Helikopter di atas ketinggian 1500 kaki (feet) untuk menghindari badai di sekitar Bogor. Lalu, bagaimana Allah menyelamatkan dirinya ?

Dari ketinggian 1500 Feet itu, Yan yang masih berada didalam Heli jatuh melayang kebawah dan Heli menimpa pohon-pohon nangka disekitar lokasi tersebut. Beruntunglah, nyawa Yan masih terselamatkan.

Allah SWT mengirimkan seorang supir taksi sebagai penyelamat Yan, dan membawa dirinya yang saat itu tak sadarkan diri ke Samapta Mabes Polri Penerbang.

“Kalau bukan karena kasih dan sayang Allah, maka sulit sekali saya ditemukan masih dalam keadaan hidup dari kecelakaan yang fatal itu,” ungkapnya.

Saat terhuyung jatuh dari ketinggian, disaat yang sama, Istri Yan sedang hamil 3 bulan anak pertama nya. ” Sesuatu yang saya takutkan adalah saya tak melihat hadirnya anak pertama saya,” ingatnya pada kenangan itu.

Allah maha baik, kehendaknya adalah kekuasaan Nya. lirih doa Yan didengar dan dikabulkan. Yan selamat dari kejadian naas itu, meski sempat beristirahat selama 2 tahun untuk pemulihan cidera patah tulang yang diterimanya.

Atas kejadian itu pula, Yan Fitri harus batal berangkat sekolah penerbangannya ke Amerika.

Jika kita melihat segala kejadian yang berhubungan dengan takdir, maka kita akan yakin bahwa kita tidak bisa berbuat sesuatu apa pun, kecuali jika dikehendaki oleh Allah SWT. Bahkan adakalanya kita telah mempersiapkan segala sesuatunya dengan sempurna, dan kita yakin bahwa kita dapat melaksanakannya dengan baik, akan tetapi akhirnya kita melihat sesuatu yang bertentangan dengan kehendak kita itu.

Meski, jika kita telah memperhitungkan secara teliti, namun kehendak Allah SWT bertentangan dengan kita, maksudnya jika Allah tidak berkehendak bahwa sesuatu yang kita kehendaki itu akan terwujud, maka yang kita kehendaki itu tidak akan pernah terwujud, meskipun segala persyaratannya telah kita penuhi. Hal ini telah dijelaskan melalui firman Allah Swt. berikut ini, “Dan engkau tidak mampu menempuh jalan itu, kecuali apabila dikehendaki Allah. Sesungguhnya Allah adalah Dzat Yang Maha Mengetahui lagi Mahabijaksana” (QS Al-Insân [76]: 30).

Apa pun yang tidak dikehendaki oleh Allah SWT., meskipun kita telah berusaha sekuat tenaga untuk mewujudkannya, pasti tidak akan pernah mungkin terwujud. Akan tetapi, adakalanya dengan kasih sayang dan kemurahan Allah Swt. mengabulkan atau mewujudkan sesuatu yang dihendaki seseorang, dimana Allah menganggap kehendak orang tersebut sebagai do’a, dan kehendak Allah sebagai pengabulan atasnya. Sehingga kehendak Allah Swt pasti bertepatan dengan kehendak manusia. (Ack)