Batam, Owntalk.co.id – Pernyataan Kepala BP Batam yang mengatakan tujuan kerja sama antara BP Batam dengan PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) adalah untuk meningkatkan kegiatan bongkar muat barang di Pelabuhan Batu Ampar dari kapasitas 350 ribu TEUs ditargetkan di atas 1 juta TEUs per tahun dinilai tak mengerti penanganan pelabuhan.
Crismon Herry, ketua Asosiasi Perusahaan Bongkar Muat Indonesia (APBMI) juga sekaligus seorang akademisi, menilai pernyataan Kepala BP Batam tampak bodoh dan tidak berdasar
“ Kapasitas kok menjadi target, Kalau Kapasitas yang menjadi target berarti jadi “Kontraktor” saja bukan Pelaku Pemerintahan,” katanya melalui pesan Whatsapp
Dirinya menjelaskan, Harusnya volume output yang menjadi target pemerintah.
“ Kapasitas besar kalau volume kosong buat apa, Lalu katanya melibatkan pengusaha Lokal, dalam hal apa?,” tanya nya
Chrismon menjelaskan bahwa seharusnya yang difikirkan itu adalah “Ship follow the trade” bukan “Ship follow the port”.
“Kalau mau meningkatkan volume kapal di pelabuhan secara signifikan mestinya bukan dengan memperbaiki pelabuhan, tetap meningkatkan volume perdagangannya.” Tambahnya
Jika yang terjadi hanya penambahan kapasitas maka, Chrismon menilai Kegiatan tersebut hanya akan buang-buang uang negara dan menjadikan cost of logistic makin tinggi jika melakukan proyek pembangunan besar-besaran tanpa dasar. (Ack)