Batam, Owntalk.co.id – Anggelinus, SH menarik nafas sejenak saat akan menceritakan tentang apa yang akan dia lakukan selama 4 tahun ke depan.
Sebab bagi Ketua Umum (Ketum) Persatuan Kekeluargaan Indonesia Timur (PERKIT) KEPRI periode 2020-2024 ini, tantangan PERKIT Kepulauan Riau ke depan akan semakin berat, seiring perkembangan peradaban dan teknologi.
“Organisasi ini kan tidak sekadar wadah untuk berkumpul, tapi juga menjadi ‘rumah besar’ bagi semua warga Indonesia Timur di Kepri untuk bergandeng tangan, merekatkan persaudaraan satu sama lain untuk menjadi lokomotif dalam memajukan Indonesia, Kepri khususnya,” kata Anggelinus, SH di rumah besar PERKIT, Kompleks Equalita Blok G Nomor 2, Pasir Putih, Batam Center, Senin (12/10/2020).
Saat ini kata Anggelinus, peran untuk warga PERKIT sudah terbuka luas, tidak ada lagi batasan dan perbedaan yang berarti.
“Kita patut bersyukur, warga Indonesia timur itu sudah membaur ditengah-tengah masyarakat Kepri, tidak ada lagi sekat. Tentu peran ini harus diisi seoptimal mungkin, yang tujuan utamanya tentu demi kemajuan Kepri. Tinggal lagi seulet dan segigih apa kita menjalankan peran itu,” ujarnya.
“Katakanlah di kawasan pulau-pulau di Kepri, banyak keturunan warga Indonesia Timur sudah menjadi bagian dari Melayu itu sendiri. Ini tentu sesuatu yang sangat kita syukuri, sebab telah terjalin kebersamaan yang erat tanpa perbedaan,” imbuhnya.
Ke depan lanjut Anggelinus, akan banyak hal yang musti dilakukan. Misalnya berperan aktif membantu pemerintah menciptakan kenyamanan iklim investasi di Provinsi kepulauan Riau ini.
“Inilah peran perkit dalam melakukan koordinasi ke setiap paguyuban se-Indonesia Timur yang ada di Kepri dan Batam. Meminimalisir terjadinya konflik antar kelompok, agar terciptanya iklim investasi yang nyaman di kepri,” ujar Anggelinus.
Menurutnya, didalam rumah besar PERKIT yang notabene didominasi oleh 13 Propinsi di Indonesia timur, mulai Sulawesi, Bali, NTB, NTT, Ambon hingga Papua, pastinya akan ada konflik yang terjadi di lapangan. Disinilah peran besar PERKIT untuk meminimalisir konflik agar tidak melebar.
“Pasti ada konflik di lapangan. Inilah tugas Perkit Kepri, melakukan koordinasi kepada paguyuban di setiap propinsi, agar meminimalisir terjadinya hal-hal yang merusak iklim investasi di Kepri,” Jelasnya.
Menurut data yang didapat TVPERKIT.ID, Paguyuban Perkit sendiri sudah terbentuk di seluruh kabupaten/kota yang ada di Kepulauan Riau, mulai dari Batam, Karimun, Lingga, Natuna, Tanjungpinang dan Bintan.
Anggelinus sendiri terpilih secara aklamasi pada Rabu (23/9/2020) lalu, dalam Musyawarah Besar Ke-V PERKIT Provinsi Kepulauan Riau Hotel Syahid, Batam. (Amo)