Karimun, Owntalk.co.id — Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dijalankan di Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau, menuai sorotan. Pasalnya, pelaksanaan program ini disebut berdampak pada menurunnya aktivitas jual beli di Pasar Bukit Tembak, Kecamatan Meral.
Ketua DPC Progib Kabupaten Karimun, Jantro Butar-Butar, menyebutkan bahwa sepinya pasar disebabkan karena kebutuhan bahan pangan untuk MBG didatangkan langsung dari luar daerah.
“Kebutuhan MBG seperti tempe, tahu, bawang, buah-buahan, dan sayur-sayuran semuanya di-drop dari luar daerah,” ujar Jantro, Senin (10/11/2025).
Menurutnya, kondisi tersebut justru bertolak belakang dengan semangat program nasional yang digagas Presiden, yang seharusnya dapat mendorong perekonomian lokal dan menyejahterakan pedagang kecil di daerah.
“Tujuan MBG ini kan bagus, untuk meningkatkan kesejahteraan dan perputaran ekonomi di daerah. Tapi kalau semua bahan dipasok dari luar, pedagang kecil kita malah tidak kebagian manfaatnya,” tegasnya.
Jantro menilai, pola distribusi bahan pangan dari luar daerah justru mematikan usaha pedagang lokal yang sehari-hari menggantungkan hidup di pasar. Ia berharap ke depan, pelaksanaan program MBG bisa lebih melibatkan pelaku usaha kecil setempat.
“Mari kita saling mendukung sesama pelaku usaha kecil, terutama pedagang di Pasar Bukit Tembak. Jangan sampai program baik seperti ini justru hanya menguntungkan segelintir pihak,” ujarnya mengakhiri.

