banner 728x90

Ignasius Tidak Jatuh ke Laut, Keluarga Bongkar Dugaan Kelalaian Perusahaan

Tim SAR Batam
Tim SAR gabungan mengevakuasi jasad Ignasius (47), pekerja galangan kapal yang jatuh ke laut, di perairan Batam, Selasa (19/8). Jasadnya ditemukan mengambang sekitar 500 meter dari lokasi kejadian setelah dua hari pencarian. Foto: SAR

Batam, Owntalk.co.id – Duka bercampur amarah menyelimuti keluarga besar Ignasius (43), pekerja galangan kapal yang ditemukan tewas pada Selasa (19/8/2025), usai menyelam ke laut saat bekerja di kawasan PT Lestari Ocean Indonesia (LOI), Sei Lekop, Kecamatan Sagulung.

Bagi keluarga, kepergian Ignasius bukan sekadar musibah, melainkan tragedi yang menyimpan dugaan kelalaian perusahaan dalam menjalankan standar keselamatan kerja.

Menurut Robert, adik korban yang menjadi juru bicara keluarga, peristiwa berawal ketika sebuah balon penyangga kapal tongkang tersangkut. Sebagai supervisor, Ignasius didesak perusahaan untuk segera menyelesaikan masalah itu.

“Abang kami ditekan, kalau balon itu tidak bisa keluar, dia yang akan dipecat. Akhirnya abang bersama kawan-kawannya mencoba menyelam. Balon tersangkut di tengah tongkang, terlalu dalam, dan dari situlah abang hilang sampai akhirnya ditemukan meninggal,” ungkap Robert

Keluarga menilai, peristiwa itu tidak bisa disebut kecelakaan kerja biasa. Minimnya prosedur keselamatan dianggap sebagai penyebab utama.

“Abang kami menyelam tanpa perlengkapan memadai. Tidak ada standar safety. Ini bukan musibah semata, ada kelalaian,” tegas Robert.

Kecurigaan semakin kuat saat keluarga tiba di lokasi pada Senin sore sekitar pukul 15.00 WIB. Robert menyebut mereka sempat dihalangi masuk oleh pihak keamanan perusahaan.

“Kata chief security, ada 30 orang penyelam mencari. Tapi ketika kami paksa masuk jam tiga dini hari, tidak ada satupun petugas terlihat menyelam. Bahkan tongkang sudah digeser, padahal abang kami masih hilang,” tambahnya kecewa.

Saat ini, jenazah Ignasius masih berada di RS Bhayangkara Polda Kepri untuk proses autopsi sebelum dibawa ke rumah duka di Tanjunguncang. Pihak perusahaan hadir mendampingi keluarga, namun belum memberikan penjelasan rinci terkait dugaan kelalaian tersebut.

Bagi keluarga, kepergian Ignasius meninggalkan luka mendalam sekaligus tuntutan akan kebenaran.

“Jangan hanya dianggap musibah. Kami ingin masalah ini diselesaikan secara adil. Abang kami memang tidak akan kembali, tapi tanggung jawab harus ada,” tutup Robert.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *