Batam, Owntalk.co.id — PT PLN Batam memastikan kesiapan penuh dalam melaksanakan kebijakan pemerintah terkait penyesuaian tarif tenaga listrik (tariff adjustment) bagi pelanggan rumah tangga mampu dan golongan pemerintah di Kota Batam. Kebijakan ini akan mulai berlaku 1 Juli 2025.
Penyesuaian tarif diterapkan secara selektif hanya untuk pelanggan rumah tangga dengan daya 3.500 Volt Ampere (VA) ke atas (R2 dan R3), pelanggan pemerintah (P1, P2, dan P3), serta pelanggan layanan khusus dalam skema Kerja Sama Operasi (KSO) bersama PT PLN (Persero) UID Riau dan Kepulauan Riau.
“Penyesuaian tarif ini tidak diberlakukan secara menyeluruh. Hanya 7,49% dari total pelanggan PLN Batam yang terdampak, yakni pelanggan rumah tangga mampu dan pelanggan pemerintah,” ujar Zulhamdi, Sekretaris Perusahaan PT PLN Batam.
Ia menjelaskan, tarif akan naik sebesar 1,43% dari tarif sebelumnya. Kebijakan ini diambil untuk menjaga keberlanjutan penyediaan pasokan listrik yang andal dan berkualitas di Batam, mengingat PLN Batam tidak menerima subsidi maupun kompensasi dari pemerintah.
Penyesuaian tarif tenaga listrik juga mempertimbangkan perubahan parameter ekonomi makro, seperti nilai tukar rupiah, tingkat inflasi, serta harga gas dan batubara sebagai komponen utama biaya pokok penyediaan listrik.
“Ini bentuk ikhtiar strategis agar sistem kelistrikan tetap sehat dan berkelanjutan. Pemerintah pun tetap memprioritaskan perlindungan kelompok masyarakat rentan,” tegas Zulhamdi.
Rinciannya, hanya sekitar 7,01% dari total pelanggan rumah tangga dan 0,48% pelanggan pemerintah yang akan terdampak kebijakan ini. Untuk pelanggan prabayar, tarif baru akan berlaku mulai 1 Juli 2025 saat pembelian token listrik. Sementara bagi pelanggan pascabayar, penyesuaian akan tercermin pada tagihan Agustus 2025.
PLN Batam menyatakan komitmennya untuk terus menyediakan layanan listrik andal dan adil bagi seluruh pelanggan.
“Kami menyambut baik langkah pemerintah yang menjaga keseimbangan antara keberlanjutan sistem kelistrikan dan stabilitas sosial-ekonomi masyarakat,” pungkas Zulhamdi.