Batam, Owntalk.co.id – Kepala BP Batam, Amsakar Achmad, menegaskan urgensi pelebaran jalan di dua titik krusial di Batam: Jalan Laksamana Bintan (mulai underpass ke Simpang Galael) dan Jalan Raja Isa (mulai Simpang BTN ke Simpang KDA). Menurutnya, revisi anggaran memungkinkan dilakukannya pembenahan ini dalam waktu dekat.
Amsakar menjelaskan bahwa kedua titik ini merupakan pekerjaan lama yang belum rampung dan di luar anggaran yang sudah dialokasikan oleh Pemko dan BP Batam. “Prinsipnya tinggal me-matching-kan perencanaan antara Pemko dan BP Batam, sebab kami ingin di era kami perencanaan terintegrasi. Tapi prinsipnya tahun ini berjalan,” ujar Amsakar.
Fokus pada peningkatan dan pelebaran Jalan Raja Isa dari Simpang BTN ke Simpang KDA didasari oleh kondisi jalan yang sudah tua dan sering berlubang, terutama saat hujan. “Kalau ada hujan harus ditambal, ditambal, begitu terus. Menurut kami agar anggaran bisa lebih efisien maka kami minta jalan tersebut untuk dibangun,” jelas Amsakar. Nantinya, masing-masing jalur akan ditingkatkan menjadi tiga lajur. “Semua yang kami lakukan ini untuk masyarakat Batam. Mudah-mudahan apa yang kami lakukan ini bisa merubah wajah kota,” tambahnya.
Proyek pelebaran jalan ini membutuhkan anggaran Rp19 miliar untuk Jalan Laksamana Bintan dengan panjang 1,750 KM, dan Rp26 miliar untuk Jalan Raja Isa.
Selain kedua titik tersebut, BP Batam dan Pemko juga berencana melebarkan jalan mulai dari Simpang Kepri Mall dan di Simpang Cikitsu, Belian, Batam Kota. Tak hanya itu, tim teknis dari Pemko dan BP Batam juga serius menggodok perencanaan terkait titik-titik rawan banjir. Amsakar mengungkapkan bahwa hari ini mereka akan kembali mengadakan rapat dengan tim teknis dan para insinyur untuk mulai membuat desain penanggulangan banjir.
Menutup kunjungan, Amsakar dan Wakil Wali Kota Li Claudia Chandra menegaskan komitmen mereka untuk terus bekerja maksimal bagi warga Batam. “Berikan kami waktu untuk menyelesaikan semua ini. Kami berkomitmen melakukan yang terbaik untuk masyarakat,” kata Claudia.