Batam  

Andi S Mukhtar Dorong Warga Kekal Batam Jemput Bola Program Bantuan Pemerintah

Ketua PKNTT Kota Batam, sekaligus anggota DPRD Provinsi Kepri, Andi S Mukhtar.

Batam, Owntalk.co.id – Ketua Umum Persatuan Keluarga Nusa Tenggara Timur (PKNTT) Kota Batam, Andi S Mukhtar, ST, yang juga Anggota DPRD Provinsi Kepri dari Fraksi Gerindra, menyampaikan apresiasi dan harapannya kepada pengurus baru KEKAL (Keluarga Lembata) Batam dalam acara pelantikan yang digelar di Grand Tama Convention Center, Sagulung, Minggu (25/5/2025).

Dalam sambutannya, Andi mengucapkan selamat ulang tahun ke-25 kepada organisasi KEKAL Batam. Ia menegaskan bahwa bertahannya sebuah organisasi hingga seperempat abad bukanlah hal mudah, terlebih di era keterbukaan dan digital saat ini.

“Mengurus organisasi sekarang berbeda dengan dulu. Semua transparan, dan masyarakat bisa melihat langsung kinerja pengurus. Karena itu, KEKAL harus menjadi wadah silaturahmi dan saling dukung,” ungkap Andi.

Ia mengingatkan bahwa para pengurus kerap mengorbankan waktu pribadi untuk menjalankan roda organisasi, sehingga perlu dukungan dari seluruh anggota keluarga besar KEKAL agar organisasi berjalan hingga akhir masa kepengurusan 2024–2028.

Andi juga menyoroti kehadiran Wali Kota Batam dalam pelantikan tersebut sebagai bentuk kepedulian pemerintah terhadap masyarakat NTT, khususnya warga Lembata di Batam.

“Ini momen pertama Wali Kota terpilih hadir di pelantikan KEKAL. Semoga ke depan, beliau juga hadir di kegiatan paguyuban-paguyuban NTT lainnya,” ujar Andi.

Lebih lanjut, Andi mengajak masyarakat KEKAL untuk memanfaatkan program pemerintah Kota Batam terkait bantuan UMKM, termasuk pinjaman usaha sebesar Rp20 juta tanpa bunga yang ditanggung oleh APBD.

“Ini peluang luar biasa. Mari jemput bola. Jika dikoordinir melalui KEKAL, kita bisa bantu banyak anggota yang punya usaha tapi belum cukup modal,” jelasnya.

Tak hanya itu, Andi juga menyinggung soal pendidikan, yang setiap tahun kerap menjadi polemik di kalangan masyarakat NTT. Ia mengimbau agar masyarakat, khususnya orang tua, berkoordinasi sejak awal agar tidak terjadi gesekan saat proses penerimaan siswa baru.

“Tiap tahun selalu ada laporan soal anak NTT tidak diterima karena kuota terbatas. Kadang berujung pada keributan. Kita harus antisipasi dengan data dan komunikasi yang baik,” tegasnya.

Terakhir, Andi menekankan pentingnya memiliki KTP domisili Batam agar warga NTT, khususnya lansia, bisa memperoleh bantuan pemerintah setempat.

“Kalau KTP-nya masih dari daerah asal seperti Lembata atau Adonara, tentu tidak bisa terdata dalam sistem bantuan di Batam. Ini harus jadi perhatian bersama,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *