Lingga, Owntalk.co.id – Keberangkatan Bupati Lingga beserta rombongan pejabat daerah ke Negeri China memunculkan dugaan gratifikasi yang menyeret nama perusahaan tambang, PT. Tiansan Alumina, sebagai pihak yang membiayai perjalanan tersebut.
PT. Tiansan diketahui bergerak di bidang pengelolaan bauksit menjadi aluminium dan memiliki kepentingan investasi di wilayah Kabupaten Lingga.
Informasi yang dihimpun dari sumber internal menyebutkan bahwa keberangkatan rombongan Bupati Lingga, M. Nizar, S.Sos., bersama sejumlah Pejabat Pemkab Lingga ke Negera China dibiayai oleh perusahaan tempatnya berkerja.
“Semua ditanggung oleh Tiasan,” ujar sumber yang meminta disembunyikan identitasnya.
Namun, hingga berita ini diterbitkan belum ada tanggapan dari pihak PT. Tiansan Alumina saat coba dikonfirmasi.
Mirisnya, keberangkatan yang dibungkus dengan rapi ini disebut-sebut sebagai perjalanan dinas dengan dalih “menjemput investor”.
Melalui Sekertaris Daerah (Sekda) Kabupaten Lingga, Armia, irit bicara membenarkan adanya kunjungan rombongan tersebut ke China.
“Sudah sesuai aturan, izin sudah keluar,” kata Armia ketika ditanyakan salah satu awak media pada Selasa (15/04/2024) lalu.
Untuk diketahui, perjalanan ke luar negeri ini tidak hanya menyangkut keberangkatan Bupati Lingga dan istrinya, tetapi juga diikuti oleh sejumlah pejabat penting, antara lain Ketua DPRD Lingga, Kepala Bapenda (yang juga suami Ketua DPRD dan tengah berstatus cuti), Kepala Bappeda, Kadis PTSP, serta Kadis PU.
Keberangkatan rombongan pejabat ini dinilai tidak mencerminkan empati terhadap kondisi masyarakat Lingga yang sedang menghadapi berbagai kesulitan.
Pasalnya, hingga pertengahan April, gaji tenaga honorer di Lingga belum dibayarkan. Selain itu, Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) untuk ASN juga belum dicairkan.
“Ini tidak masuk akal ditengah situasi sulit seperti saat ini, kami honorer yang telah lulus P3K nasib kami belum jelas, gaji kami tidak tahu dibayarkan kapan,” keluh sumber salah satu tenaga honorer yang lulus P3K di Lingga.
Ironisnya, dibalik perjalan orang nomor satu di Kabupaten Lingga ini seakan tidak mempedulikan nasib para tenaga ASN dan Honorer di lingkungan pemerintah setempat.
“Ini bukti chat saya mencari pinjaman untuk beli beras dirumah, separah ini. Bahkan Bupati sendiri tidak peduli nasib kami para honorer malah berangkat ke China dan bawa istri. Apa urgensi istrinya ikut kesana,” sambung sumber.
Di sisi lain, daerah tengah dibayangi berbagai persoalan mulai dari dugaan malpraktik, korupsi, hingga penggelapan sejumlah aset negara bahkan hingga SPPD fiktif.
Dalih keberangkatan untuk “menjemput investor” dianggap tidak sebanding dengan kondisi riil di lapangan.
Banyak pihak menilai langkah ini justru mencoreng citra pemerintahan daerah, terlebih jika benar biaya perjalanan tersebut ditanggung oleh pihak swasta yang berpotensi menimbulkan konflik kepentingan.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada klarifikasi resmi dari pihak Pemkab Lingga maupun PT. Tiansan terkait dugaan gratifikasi tersebut.