Batam, Owntalk.co.id – Kekecewaan mendalam melanda warga RW 019, Kelurahan Tanjung Uncang, Batam. Selama kurang lebih 15 tahun PT. MC Connell Dowell beroperasi di wilayah tersebut, minimnya penyerapan tenaga kerja lokal, khususnya untuk posisi non-skill, memicu ancaman aksi demonstrasi.
Ketua RW 019, Ismail Nolowala mengungkapkan kegeramannya. Surat permohonan audensi yang dilayangkan sejak 5 Februari 2025 hingga kini belum mendapat respons dari manajemen perusahaan.
“Hanya satu atau dua orang warga sekitar yang bekerja di perusahaan ini,” ujar Ismail, Minggu (13/4/2025).
“Warga sering menanyakan lowongan kerja, tapi kami tak punya akses ke dalam perusahaan. Kami hanya penonton,” tambahnya dengan nada kecewa.
Situasi ini diperparah dengan informasi adanya proyek baru di PT. MC Connell Dowell tahun ini.
Ismail menegaskan, jika perusahaan tetap mengabaikan aspirasi warga dan tidak memprioritaskan tenaga kerja lokal, aksi demonstrasi dan penutupan akses menuju perusahaan akan dilakukan.
“Setelah PT. MC Connell Dowell, kami akan melayangkan surat serupa ke perusahaan lain di wilayah RW 019,” tegasnya.
Lebih lanjut, Ketua RW 019 juga berharap Pemerintah Kota Batam menerbitkan Peraturan Daerah (Perda) yang mewajibkan perusahaan memprioritaskan tenaga kerja lokal, khususnya non-skill.
“Angka kelulusan SMA/sederajat tinggi, sementara lapangan kerja minim. Ironisnya, warga Tanjung Uncang yang tinggal di depan perusahaan justru kesulitan mendapatkan pekerjaan di sini dan harus bekerja jauh hingga ke daerah lain dengan posisi yang rendah,” ungkapnya.
Situasi ini menggambarkan kesenjangan sosial yang memprihatinkan. Ancaman aksi demonstrasi ini menjadi sorotan dan menunggu respon serius dari pihak PT. MC Connell Dowell dan Pemerintah Kota Batam.
Sementara, Pihak HRD PT MC Connell Dowell, Fera dan Selfy belum memberikan tanggapan ketika dikonfirmasi melalui WhatsApp.