Lingga, Owntalk.co.id – Menjelang akhir bulan suci Ramadhan, suasana di Dabo Singkep, Kabupaten Lingga, Kepulauan Riau, semakin semarak dengan tradisi Malam Likuran yang dihiasi api colok.
Cahaya api colok yang berjejer rapi dan tersusun dalam berbagai bentuk menarik menciptakan daya tarik tersendiri bagi para pengunjung.
Malam Likuran, yang biasa dirayakan pada malam-malam ganjil di sepertiga terakhir Ramadhan, merupakan tradisi turun-temurun masyarakat di Kabupaten Lingga.
Api colok, yang dibuat dari minyak tanah dan sumbu di dalam kaleng atau bambu, menjadi simbol penerangan dan syiar Islam.
Beberapa wilayah Desa dan Kelurahan ikut memeriahkan malam likuran dengan menciptakan berbagai kreativitas bentuk api colok yang unik.
Mulai dari kaligrafi Arab, replika masjid, bedug, hingga miniatur Ka’bah, semua dibuat dengan susunan yang rapi dan penuh seni.
Keindahan api colok tidak hanya menambah semarak bulan Ramadhan, tetapi juga menarik perhatian banyak pengunjung.
Banyak warga dan wisatawan yang datang untuk menikmati pesona malam Likuran, bahkan mengabadikannya dalam foto dan video yang kemudian dibagikan di media sosial.
Selain menjadi tradisi keagamaan, Malam Likuran di Dabo Singkep juga memiliki potensi besar sebagai atraksi wisata religi yang dapat menarik lebih banyak wisatawan di masa mendatang.
Dengan kreativitas yang terus berkembang, tradisi api colok ini diharapkan dapat terus dilestarikan dan menjadi salah satu ikon budaya Ramadhan di Kabupaten Lingga.