Jakarta, Owntalk.co.id – Neraca perdagangan Indonesia mencatat surplus sebesar 3,45 miliar dolar AS pada Januari 2025, meningkat dibandingkan surplus Desember 2024 sebesar 2,24 miliar dolar AS. Hal ini berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) yang dirilis pada Senin (17/2/2025).
Bank Indonesia menilai surplus neraca perdagangan ini sebagai sinyal positif untuk menopang ketahanan eksternal perekonomian Indonesia.
Ke depan, Bank Indonesia akan terus bersinergi dengan Pemerintah dan otoritas lainnya untuk meningkatkan ketahanan eksternal dan mendukung pertumbuhan ekonomi nasional yang berkelanjutan.
Peningkatan surplus neraca perdagangan terutama didorong oleh surplus neraca perdagangan nonmigas yang meningkat.
Pada Januari 2025, neraca perdagangan nonmigas mencapai surplus 4,88 miliar dolar AS, seiring dengan kinerja ekspor nonmigas yang tetap kuat mencapai 20,40 miliar dolar AS.
Kinerja positif ekspor nonmigas didukung oleh ekspor komoditas berbasis sumber daya alam seperti logam mulia dan perhiasan/permata, serta ekspor produk manufaktur seperti berbagai produk kimia, karet, dan barang dari karet. Ekspor nonmigas ke Tiongkok, Amerika Serikat, dan India tetap menjadi kontributor utama ekspor Indonesia.
Sementara itu, defisit neraca perdagangan migas tercatat menurun menjadi 1,43 miliar dolar AS pada Januari 2025. Penurunan ini sejalan dengan penurunan impor migas yang lebih besar dibandingkan dengan penurunan ekspor migas.