Tanjungpinang, Owntalk.co.id – Gubernur Kepri, H. Ansar Ahmad, menerima laporan hasil survei penyelidikan tanah untuk pembangunan Jembatan Batam-Bintan dari Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Kepri, Selasa (11/2/2025).
Survei yang menelan biaya Rp68 miliar dari APBN ini dilakukan PT Java Offshore dan dinyatakan telah selesai tepat waktu pada 11 Desember 2024.
Kepala BPJN Kepri, Soendiarto, melaporkan bahwa survei di 19 titik borehole (17 di sisi Batam-Tanjung Sauh dan 2 di sisi Tanjung Sauh-Bintan) menyimpulkan perairan Tanjung Uban dan Batam layak untuk pembangunan jembatan. Meskipun ada beberapa kendala, survei berjalan lancar.
Gubernur Ansar menyambut baik hasil survei ini yang akan menjadi acuan desain jembatan. Ia menyatakan akan segera melaporkan hasil tersebut ke pemerintah pusat.
Pemprov Kepri sendiri telah mengalokasikan Rp500 juta untuk melanjutkan tahap desain dengan mengadopsi data survei yang meliputi topografi pesisir, bathymetry, pasang surut, arus dan gelombang, sub bottom profiling, serta geoteknik offshore.
Jembatan 1 (Batam-Tanjung Sauh) direncanakan sepanjang 2,2 km, sementara Jembatan 2 (Tanjung Sauh-Bintan) sepanjang 5,3 km. Gubernur Ansar optimistis pemerintah pusat akan mendukung proyek ini yang diyakini akan menjadi penggerak utama transformasi ekonomi biru Kepri.
“Saya sangat yakin Jembatan Batam-Bintan ini akan menjadi game changer dalam transformasi ekonomi biru Kepri,” tegas Gubernur Ansar.