Bogor, Owntalk.co.id – Kunjungan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan ke Indonesia pada 12 Februari mendatang diprediksi akan semakin mempererat hubungan bilateral kedua negara, khususnya di bidang pendidikan dan keislaman.
Hal ini disampaikan Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar usai menerima kunjungan Duta Besar RI untuk Turki, Achmad Rizal Purnama, di kantor Kementerian Agama, Jakarta.
Menag Nasaruddin Umar mengungkapkan, peningkatan jumlah mahasiswa Indonesia yang menuntut ilmu di Turki dalam tiga tahun terakhir sangat signifikan, sebagian besar berasal dari pondok pesantren.
Untuk itu, penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Kementerian Agama RI dan pihak Turki menjadi sangat krusial.
“MoU ini akan menjadi payung hukum yang kuat untuk pengiriman mahasiswa kita ke Turki secara lebih terstruktur dan terukur,” tegas Menag.
Ia menambahkan, metode pengajaran Islam modern di Turki dinilai dapat menjadi rujukan bagi Indonesia. Hal ini sejalan dengan meningkatnya kebutuhan akan khatib dan ulama yang memiliki basis pendidikan modern.
“Dengan MoU ini, kita bisa mendorong lebih banyak anak muda Indonesia untuk belajar di Turki,” imbuhnya.
Sementara itu, Dubes Achmad Rizal Purnama menyampaikan bahwa kunjungan Presiden Erdogan, yang akan bertemu Presiden Prabowo Subianto di Bogor, akan membahas kerjasama Indonesia-Turki secara langsung.
“Kunjungan ini akan menjadi basis kerjasama yang lebih kuat ke depannya,” ujar Dubes.
Lebih lanjut, Dubes Rizal menekankan pentingnya kerjasama strategis Indonesia-Turki dalam memperlihatkan wajah Islam yang moderat di dunia.
“Di bawah kepemimpinan Erdogan, Turki sangat terbuka terhadap nilai-nilai keislaman. Kerjasama dengan Indonesia akan semakin memperkuat posisi Islam moderat dan menghadapi tantangan global seperti Islamofobia,” pungkasnya.