Jakarta, Owntalk.co.id – Kehebohan melanda jagat maya akhir pekan ini. Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di situs Google tiba-tiba melesat tajam, tercatat Rp 8.170 per dolar AS.
Angka ini jauh berbeda dengan data pasar sebenarnya yang menunjukkan pelemahan rupiah. Apakah Google mengalami error?
Penguatan rupiah yang fantastis di Google ini menjadi perbincangan hangat di berbagai platform media sosial, termasuk WhatsApp dan X (Twitter).
Banyak pengguna mempertanyakan keabsahan data tersebut, mengingat pada perdagangan Jumat (31/1/2025), rupiah melemah 40 poin (0,25%) ke level Rp 16.297 per dolar AS.
Pelemahan berlanjut pada Sabtu, mencapai Rp 16.304 per dolar AS, atau turun 48,5 poin (0,30%) menurut data Bloomberg.
“Ada apa ini? Kok rupiah bisa menguat hampir setengah gini? Cari-cari berita yang bahas penguatan rupiah kok nggak nemu ya,” tulis akun @ArdiannArd di X, menunjukkan kebingungan banyak pengguna.
Sentilan serupa juga diungkapkan akun @goalscoreid, yang menuding Google mengalami error atau bug.
Perbedaan signifikan antara data Google dan data pasar nyata menimbulkan spekulasi kuat tentang kemungkinan kesalahan teknis di sistem Google.
Para ahli menyarankan untuk selalu mengacu pada sumber data keuangan yang terpercaya, seperti Bloomberg atau situs resmi bank sentral, untuk mendapatkan informasi nilai tukar yang akurat.