Batam, Owntalk.co.id – Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) semakin mantap melangkah menuju pusat hilirisasi timah terkemuka di Indonesia.
Gubernur Kepri, H. Ansar Ahmad, bersama Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi, Todotua Pasaribu, menandai dimulainya pembangunan pabrik hilirisasi timah di Batam dengan peletakan batu pertama, Jum’at (24/1/2025).
Kehadiran pabrik ini menandai komitmen nyata pemerintah pusat dan daerah dalam mengembangkan industri hilirisasi yang ramah lingkungan dan berkelanjutan, sejalan dengan konsep green energy.
Gubernur Ansar optimistis pembangunan ini akan mendorong pertumbuhan ekonomi Kepri secara signifikan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Pemilihan Batam sebagai lokasi pabrik ini menunjukkan daya saing Kepri yang tinggi dalam industri pemrosesan, peleburan, pemurnian, dan penjualan timah,” tegas Gubernur Ansar.
Wakil Menteri Todotua Pasaribu menambahkan, hilirisasi hasil tambang akan memberikan nilai tambah ekonomi nasional yang luar biasa. Presiden Prabowo Subianto, kata Todotua, memberikan perhatian khusus pada sektor ini dan menggabungkannya dengan Kementerian Investasi.
Kepri, dengan letak geografisnya yang strategis dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), menjadi prioritas pemerintah pusat untuk menarik investasi lebih besar di tahun 2024 dan seterusnya.
Direktur PT. Prima Dredge Teams, Soeharsono, mengungkapkan kabar gembira. Sebanyak 90% kapasitas produksi PT. Batam Timah Sinergi, yang akan memproduksi produk hilirisasi timah, khususnya Tin Chemical, telah dipesan oleh 18 perusahaan asing dari Eropa, Amerika, Jepang, Taiwan, dan Kanada. Hal ini menunjukkan tingginya permintaan pasar internasional terhadap produk hilirisasi timah dari Indonesia.
Peletakan batu pertama ini disaksikan pula oleh Wakil Ketua Komisi XII DPR RI Sugeng Suprawoto, Komisaris PT. Batam Timah Sinergi, dan Komisioner PT. Tri Cahrislink Indonesia.