Batam, Owntalk.co.id – Warga Blok S Tiban Koperasi, Batam, kini hidup dalam kecemasan akibat potensi longsor susulan. Mereka mendesak pemerintah daerah untuk segera menangani kawasan yang terdampak, terutama mengingat musim hujan masih berlangsung.
Pada Selasa, 14 Januari 2025, suasana di posko pengungsian mencerminkan ketakutan warga, terutama mereka yang tinggal dekat lokasi longsor. Kecemasan semakin meningkat ketika mereka melihat kondisi tebing yang labil. “Tadi saja tanah masih bergerak. Kami berharap penanganan segera dilakukan,” ungkap Wahyu, salah satu warga yang tinggal tidak jauh dari lokasi longsor.
Meskipun rumahnya tidak langsung terdampak, Wahyu tetap merasa khawatir. “Tentu saja takut. Hujan belum berhenti, dan kami khawatir longsor bisa terjadi lagi,” tambahnya. Ia berharap penanganan cepat dapat mengurangi dampak bencana dan mencegah longsor susulan. “Jika tidak segera ditangani, rumah saya dan tetangga bisa tertimpa longsoran lagi. Kami sangat khawatir jika hujan datang lagi,” imbuhnya.
Kepala Dinas Sosial Batam, Leo Putra, menjelaskan bahwa bantuan awal telah diberikan berupa sembako, pakaian layak pakai, dan peralatan rumah tangga. “Ini masih tahap awal. Kami akan mengadakan rapat lagi untuk merencanakan bantuan lanjutan,” katanya. Dinas Sosial juga telah mendirikan dapur umum dekat lokasi longsor dan terus berkoordinasi dengan instansi terkait untuk memastikan pemulihan pascabencana berjalan lancar.
“Bantuan awal sudah diberikan. Bantuan lainnya akan dirapatkan karena ada surat keputusannya. Namun, kami pasti akan memberikan bantuan,” ujarnya.
Menurut laporan, total ada lima rumah yang terdampak longsor. “Datanya belum pasti karena masih ada yang tertimbun,” kata Leo. Ketua RT 04/RW 07 Tiban Koperasi, Heriawan, menjelaskan bahwa longsor terjadi pada Senin (13/1) dini hari sekitar pukul 01.00 WIB. Dari lima rumah yang terdampak, tiga di antaranya rusak parah, termasuk rumah S29A yang terjepit.
Warga berhasil mengevakuasi penghuni rumah 28A, Doni Aprianto dan Linda Luciana, beserta anak mereka yang sempat melarikan diri dan mengalami luka-luka. Namun, penghuni rumah 27A ditemukan meninggal. Total ada sembilan orang yang terdampak.