Jeddah, Owntalk.co.id – Pemerintah Indonesia berhasil mengamankan kuota sebesar 221 ribu jemaah haji untuk musim haji 1446 H/2025 M.
Kesepakatan ini tercapai setelah Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi, Tawfiq F. Al-Rabiah, di Jeddah, Minggu (12/1/2024).
Penandatanganan MoU tersebut disaksikan sejumlah pejabat penting, termasuk Ketua Komisi VIII DPR RI Marwan Dasopang dan Kepala Badan Penyelenggara Haji dan Umrah (BPJU) Mochamad Irfan Yusuf.
Dalam kesepakatan tersebut, tercantum pula kuota petugas haji Indonesia sebanyak 2.210 orang, atau 1% dari total kuota jemaah. Pemerintah Indonesia, melalui Menag Nasaruddin Umar, menyatakan akan terus melobi pihak Arab Saudi untuk menambah kuota petugas demi meningkatkan pelayanan kepada jemaah.
Distribusi jemaah akan dibagi rata pada dua bandara utama di Arab Saudi. Sebanyak 110.500 jemaah akan tiba di Madinah melalui Bandara Amir Mohammad Bin Abdul Aziz dan kembali ke Indonesia melalui Bandara King Abdul Aziz di Jeddah. Sisanya akan tiba di Jeddah dan kembali melalui Madinah.
MoU ini juga mengatur aspek keamanan yang diperketat. Jemaah haji Indonesia diwajibkan mematuhi peraturan Kerajaan Arab Saudi, termasuk larangan aktivitas propaganda dan pengerasan suara di tempat umum.
Penggunaan perangkat fotografi juga diatur untuk menghindari gangguan keamanan dan ketertiban. Lebih lanjut, pengibaran bendera negara tertentu, publikasi slogan politik, dan politisasi musim haji juga dilarang tegas.
Menag Nasaruddin Umar menekankan komitmen pemerintah untuk memastikan pelayanan terbaik bagi jemaah haji Indonesia. Kunjungannya ke Arab Saudi ini juga mencakup partisipasi dalam Mu’tamar dan Pameran Haji di Jeddah, serta pertemuan dengan berbagai pihak untuk memastikan kesiapan pelayanan.
“Fokus kita adalah bagaimana jemaah haji Indonesia bisa mendapat layanan terbaik,” tegas Menag.
Dengan tercapainya kesepakatan ini, persiapan penyelenggaraan haji 2025 diharapkan dapat segera difinalisasi.