Tragedi Penembakan Antar Polisi di Solok Selatan: Konflik Internal Diduga Terkait Tambang Ilegal

Tragedi Penembakan Antar Polisi di Solok Selatan: Konflik Internal Diduga Terkait Tambang Ilegal

Beberapa saat setelah proses pemeriksaan berlangsung, terdengar suara tembakan dari luar ruangan. Personel yang memeriksa sumber suara menemukan Kepala Satreskrim sudah tergeletak dengan luka tembak dan dinyatakan tidak bergerak.

Senjata dan Motif
Kabag Ops diduga menggunakan senjata api pendek jenis pistol HS: 260139 dalam aksi penembakan tersebut. Berdasarkan hasil penyelidikan awal, hanya ada dua orang di lokasi kejadian, yaitu Kabag Ops dan Kepala Satreskrim. Dugaan sementara menyebutkan bahwa motif insiden ini terkait ketidaksenangan Kabag Ops atas penangkapan pelaku tambang ilegal yang dilakukan oleh Satreskrim Polres Solok Selatan.

Tindakan Polda Sumatera Barat
Polda Sumatera Barat kini memimpin penyelidikan untuk mengungkap latar belakang insiden tragis ini. Fokus utama adalah mengungkap motif sebenarnya, memastikan apakah ada unsur konflik internal yang lebih besar, dan mengevaluasi pengawasan dalam penggunaan senjata api oleh anggota kepolisian. Pelaku, Dadang Iskandar, telah ditahan untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.

Dampak pada Institusi dan Masyarakat
Kasus ini menjadi perhatian serius, tidak hanya bagi Kepolisian Republik Indonesia, tetapi juga masyarakat luas. Dugaan keterkaitan insiden dengan tambang ilegal menyoroti tantangan dalam penegakan hukum di sektor sumber daya alam, khususnya di daerah yang kaya akan potensi tambang seperti Sumatera Barat.

Polda Sumatera Barat diharapkan dapat memberikan transparansi dalam proses investigasi untuk menjaga kepercayaan publik terhadap institusi kepolisian. Di sisi lain, tragedi ini menjadi pengingat pentingnya pembinaan mental dan pengawasan ketat terhadap anggota polisi, khususnya dalam situasi konflik.

Exit mobile version