Soal Penganiayaan Anak di Bengkong, Anwar Anas Minta Pemerintah Segera Lakukan Rehabilitasi Mental

Anggota DPRD kota Batam Fraksi Gerindra, Anwar Anas.

Batam, Owntalk.co.idSekretaris Komisi 1 DPRD Kota Batam, Anwar Anas meminta pemerintah segera ambil peran cepat melakukan rehabilitasi terhadap mental anak berinisial JBD yang dilaporkan mengalami kekeras oleh ibu nya di Bengkong, Senin (11/11/2024) lalu.

Anak berusia 13 tahun tersebut diduga mengalami kekerasan fisik hingga dirantai oleh ibu nya lantaran kesal.

“Kami meminta Dinas P3APPKB Kota Batam agar segera berkoordinasi dengan Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Polresta Barelang untuk segera melakukan upaya cepat rehabilitasi terhadap mental anak tersebut,” kata Anggota DPRD fraksi Gerindra itu, Kamis (14/11/2024).

Rehabilitasi tersebut, kata Anas juga mencakup fisik, psikis serta sosial lingkungan anak.

Baca Juga : Anwar Anas Apresiasi Kinerja Polda Kepri dalam Membangun Kebun Ketahanan Pangan

Tak hanya itu, Dinas P3APPKB Kota Batam juga diminta untuk melakukan pendampingan psikososial pada saat pengobatan sampai pemulihan, pemberian bantuan sosial jika anak berasal dari keluarga tak mampu, juga perlindungan dan pendampingan pada setiap proses peradilan.

“Saya sudah hubungi kanit reskrim Polsek Bengkong dan mendapat kabar bahwa pelaku penganiayaan telah diamankan oleh pihak kepolisian. Kami mendukung proses hukum yang sedang berjalan saat ini, Sekaligus juga mengapresiasi langkah cepat dari Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Polresta Barelang menangani kasus ini,” kata Anwar Anas.

Baca Juga : Fraksi Gerindra Dorong Pembangunan Sekolah Baru dan Pemberian Makan Siang Gratis

Anas menyebut, Fraksi Gerindra akan mengawal kasus penganiayaan ini hingga memastikan anak tersebut mendapat perhatian khusus dari pemerintah dan lingkungan untuk mengobati trauma nya.

“Penting untuk diingat bahwa kekerasan terhadap anak tidak hanya berdampak pada fisik mereka, tapi juga pada kesejahteraan mental dan emosional mereka,” kata dia.

“Kami mengajak masyarakat, pemerintah, dan lembaga terkait untuk bersatu padu dalam upaya mencegah terjadinya kasus serupa di masa mendatang. Ini adalah masalah yang kompleks dan kita perlu bekerja sama untuk menemukan solusi yang tepat. Perlindungan terhadap anak harus menjadi prioritas kita bersama,” tutup Anas

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *