Jakarta, Owntalk.co.id – Poltracking Indonesia mengeluarkan pernyataan resmi yang menyebutkan adanya oligarki dan ketidakadilan dalam proses pemeriksaan etik yang dilakukan oleh Persepi, Asosiasi Survei Indonesia, Jum’at (8/11/2024).
Tuduhan ini muncul setelah Poltracking dikeluarkan dari keanggotaan Persepi terkait hasil survei Pilkada Jakarta Oktober 2024.
Dalam keterangan persnya yang diterima Owntalk.co.id, Poltracking mengklaim bahwa mereka telah menjadi sasaran ancaman dan intimidasi dari oknum dewan etik Persepi.
Poltracking menuding, dewan etik mengancam akan menjatuhkan sanksi jika hasil survei mereka berbeda dengan Lembaga Survei Indonesia (LSI), bahkan sebelum hasil survei Poltracking resmi dirilis.
Poltracking juga mengungkap adanya ketidaksetaraan dalam perlakuan anggota Persepi, dengan dugaan bahwa asosiasi ini dikuasai oleh segelintir pihak atau bahkan satu orang.
“Tidak ada keadilan di Persepi. Kami diajak bergabung pada 2014, dan kini dikeluarkan karena perbedaan perlakuan. Dewan etik tidak transparan dalam proses dan hasil pemeriksaan terhadap kami dan LSI.” tegas Masduri Amrawi, Direktur Poltracking Indonesia.
Poltracking juga mempertanyakan kredibilitas proses pemeriksaan dewan etik, yang mereka sebut sarat dengan kejanggalan.
Mereka menuding adanya ketidakprofesionalan dalam jadwal pertemuan, kurangnya quorum, dan tidak adanya undangan resmi untuk pertemuan kedua.
Poltracking juga menyatakan bahwa mereka telah menyerahkan dataset yang sama kepada Persepi, dan siap untuk diaudit oleh pihak ketiga yang lebih kompeten dan independen.
“Kami telah melakukan survei sesuai SOP ketat yang telah kami terapkan selama 12 tahun,” ujar Hanta Yuda AR, Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia.
“Tidak mungkin kami mempertaruhkan reputasi hanya untuk satu survei. Data kami dapat dipertanggungjawabkan.” imbuhnya.
Poltracking menyatakan bahwa mereka tidak pernah mengubah hasil survei Pilkada Jakarta, bahkan dalam skala terkecil sekalipun.
Mereka juga menegaskan bahwa tidak pernah ada kompromi dengan klien terkait hasil survei.