Batam, Owntalk.co.id – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) menggelar Debat terbuka pertama di Hotel Radisson Golf & Convention Center Batam, Sabtu (02/11/2024) sore.
Agenda Debat tersebut mengusung tema, “Pembangunan Inklusif yang Berkeadilan”. Disiarkan langsung stasiun televisi nasional dan akun Youtube KPU Kepri.
Dalam debat tersebut, pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur nomor urut 1 Ansar dan Nyayang (Sayang) memaparkan visi mewujudkan Kepri sebagai provinsi yang maju, makmur, dan merata.
Ansar Ahmad Mengatakan, Ada lima misi pembangunan yang disampaikan, yaitu, Peningkatan pertumbuhan dan pemerataan ekonomi berbasis maritim dan keunggulan wilayah. Kedua, Pemerataan pembangunan infrastruktur dan peningkatan konektivitas antar wilayah. Poin ketiga, Peningkatan kualitas dan pemerataan pembangunan sumber daya manusia yang berdaya saing dan berkrakter.
“Lalu pada poin ke-Empat, Melaksanakan tata kelola pemerintahan yang bersih, terbuka, berbasis teknologi informasi dan berorientasi pelayanan. Poin ke-Lima Mengembangkan dan melestarikan budaya Melayu dan nasional serta ekologi dalam mendukung pembangunan berkelanjutan,” ungkapnya.
Ansar juga menjelaskan, Sejumlah program unggulan terangkum dalam enam poin, yakni, Optimalisasi potensi kemaritiman dan keunggulan daerah yang berkelanjutan, yang meliputi pertanian, perkebunan, perikanan, kelautan, industri maritim, pariwisata bahari, pertambangan, lingkungan, dan energi terbarukan.
“Kedua, Percepatan pemerataan pembangunan infrastruktur dan peningkatan konektivitas antar pulau atau wilayah yang meliputi pembangunan infrastruktur dan konektivitas. Ketiga, Transformasi ekonomi berbasis pertumbuhan yang berkualitas dan peningkatan investasi, meliputi pembangunan kawasan, diversifikasi ekonomi, tenaga kerja, investasi, UMKM, ekonomi kreatif dan peningkatan Pendapatan Asli Daerah,” jelasnya.
Lanjut Ansar, pada poin ke empat, Pembangunan sumber daya manusia yang berkarakter, unggul dan berdaya saing, yang meliputi pendidikan, kesehatan, pemberdayaan perempuan dan kepemudaan.
“Poin Ke-Enam, Reformasi birokrasi dan perluasan pemanfataan teknologi informasi. Ke enam, Pembinaan keagamaan, pelestarian budaya dan harmoni masyarakat, meliputi keagamaan, budaya dan sosial kemasyaratan,” ujarnya.
Saat debat berlangsung, paslon nomor urut dua menayakan bagaimana cara, memanfaatkan potensi dan peluang dari pertumbuhan ekonomi maritim regional.
Ansar mengatakan, dalam memingkatkan investasi ia menggunakan Teori Gula dan Semut. Menurutnya teori itu cocok untuk digunakan dalam upaya peningkatan investasi di Kepulauan Riau.
“Buat teori di mana gula disitu ada semut. Jadi, jika ada gula, pasti semut akan berdatangan untuk berinvestasi,” katanya.
Menurut Ansar membangun Kepulauan Riau yang merupakan Provinsi maritim harus menyesuaikan potensi dan karakteristik yang tersedia.
“Posisi strategis Kepri menjadi bonus demografi yang harus dioptimalkan. Pesannya adalah kita coba mengembangkan wilayah Kepri sesuai potensi dan Karakteristik yang tersedia,” papar Ansar.
Hal tersebut dia katakan dijadikan sebagai referensi agar pembangunan tidak dilaksanakan secara sporadis.
“Jika sporadis, maka kawasan yang punya nilai ekonomi tinggi, bisa turun terdegradasi,” sebutnya.
Upaya mencegah degradasi ekonomi adalah dengan membangun link bersama negara tetangga guna mendorong investasi.
Ia juga menyebut Pemerintah harus berani memberikan insentif kepada pelaku ekonomi, tidak hanya dalam bentuk fiskal, tetapi memberikan layanan birokrasi terbaik.
“Tidak perlu membebani investor dengan beban memberatkan. Promosi dari mulut ke mulut menjadi penting,” pungkasnya
“Saya kira kekuatan internal di dalam negeri harus dimanfaatkan semaksimal mungkin. Kita banyak memiliki interpreneur, pelaku usaha besar. Kita harus memberikan itu semua,” tutupnya.