banner 728x90
Berita  

Google Pakai Energi Nuklir buat Operasikan Data Centre AI

Google. (Dok. REUTERS)

Jakarta, Owntalk.co.id – Google resmi bekerja sama dengan Kairos Power, perusahaan penyedia teknologi nuklir, untuk menghadirkan reaktor nuklir kecil yang akan digunakan sebagai sumber daya bagi pusat data berbasis kecerdasan buatan (AI).

Langkah ini menandai upaya Google dalam memanfaatkan energi nuklir sebagai solusi berkelanjutan bagi kebutuhan energi masif yang diperlukan untuk mengoperasikan teknologi AI.

Google mengumumkan bahwa reaktor nuklir pertama akan mulai beroperasi dalam dekade ini, dengan rencana untuk membangun lebih banyak reaktor pada tahun 2035. Meski demikian, kedua pihak belum mengungkapkan rincian finansial kerja sama ini, termasuk lokasi pembangunan pabrik.

Keputusan ini menjadikan Google sebagai perusahaan teknologi terbaru yang beralih ke energi nuklir untuk memasok listrik ke pusat data mereka.

Sebelumnya, perusahaan teknologi besar lain seperti Microsoft dan Amazon juga telah menunjukkan ketertarikan mereka terhadap energi nuklir sebagai alternatif energi ramah lingkungan.

“Jaringan membutuhkan sumber listrik baru untuk mendukung teknologi AI yang semakin berkembang,” ungkap Michael Terrell, Senior Director Energy and Climate di Google, dalam pernyataan resminya pada Kamis (17/10).

Terrell menambahkan bahwa penggunaan reaktor nuklir ini diharapkan dapat mendukung kebutuhan listrik yang lebih stabil dan efisien, terutama dalam menggerakkan pusat data skala besar yang semakin banyak dibutuhkan oleh layanan berbasis AI.

Namun, rencana ini masih memerlukan persetujuan dari Komisi Pengawasan Nuklir AS dan beberapa lembaga lokal lainnya sebelum dapat diwujudkan.

Pada tahun lalu, Kairos Power mendapatkan izin pertama dalam 50 tahun dari regulator AS untuk membangun reaktor nuklir jenis baru, yang kemudian memulai pembangunan reaktor demonstrasi di Tennessee, AS, pada Juli 2024.

Kolaborasi ini mencerminkan ambisi Google untuk mencapai target energi berkelanjutan, sambil mempersiapkan diri menghadapi tantangan kebutuhan energi yang terus meningkat di era kecerdasan buatan.

Penggunaan energi nuklir yang efisien dan ramah lingkungan diharapkan dapat menjadi solusi untuk mengurangi emisi karbon, sekaligus memastikan pasokan listrik yang memadai bagi pusat data AI masa depan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *