Hampir 200 diaspora Indonesia dari sekitar 7.000 warga Indonesia yang tinggal di New York berkumpul pada Jumat (23/8/2024) di Bowling Green Park, merayakan kemerdekaan Indonesia di jantung kota finansial dunia.
Suasana taman paling ikonik di Kota New York itu berubah dengan dominasi warna merah putih, menghiasi setiap sudut taman yang biasa ramai oleh wisatawan.
Di sudut taman, berdiri patung banteng perunggu terkenal, Charging Bull, di mana para diaspora berkumpul, berbicara dengan logat Indonesia yang khas, saling bertukar sapaan, seperti “apa kabar” dan “lama tidak bertemu.”
Sebagian dari mereka mengenakan busana adat Nusantara, sementara yang lain tampil anggun dengan batik, menambah kekhasan perayaan di tempat ikonik tersebut.
Acara yang diadakan oleh Konsulat Jenderal RI di New York ini dihadiri oleh hampir 200 diaspora Indonesia, dan turut mengundang Wali Kota New York, Eric Adams. Perayaan kemerdekaan di jantung Wall Street ini memiliki arti khusus bagi diaspora Indonesia di New York, yang tinggal di kota yang dijuluki The Big Apple.
Dalam sambutannya, Wali Kota Adams mengatakan bahwa momen tersebut menjadi sejarah tak hanya bagi Indonesia, tetapi juga bagi New York.
“Keberadaan diaspora Indonesia di sini, baik di Queens maupun Manhattan, begitu berarti bagi kami. Peristiwa ini adalah sejarah bagi kedua bangsa,” ucap Adams.
Adams menambahkan, peringatan kemerdekaan Indonesia di pusat finansial global adalah kehormatan tersendiri bagi dirinya dan warga New York.
“Ini pertama kalinya bendera Indonesia berkibar di Bowling Green selama satu minggu penuh berdampingan dengan bendera Amerika Serikat. Selamat atas kemerdekaan Indonesia dan semoga hubungan kedua negara semakin erat,” ungkap Adams, sambil menerima kenang-kenangan berupa jas batik motif ondel-ondel dan selendang Betawi dari Konsul Jenderal RI, Winanto Adi.
Dalam sambutannya, Konsul Jenderal Winanto Adi menekankan bahwa pengibaran bendera merah putih dan berkumandangnya lagu kebangsaan Indonesia Raya di jantung Wall Street adalah kado istimewa untuk memperingati 79 tahun kemerdekaan Indonesia, sekaligus merayakan 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia dan Amerika Serikat.
“Pengibaran bendera ini menjadi simbol kuat hubungan persahabatan antara dua negara demokrasi terbesar di dunia,” ujar Winanto.
Para diaspora yang hadir pun merasakan kebanggaan luar biasa melihat bendera Indonesia berkibar di kawasan paling ikonik di New York.
“Saya sangat bangga melihat merah putih berkibar di tempat seikonik Wall Street. Semoga ini makin menguatkan kebanggaan kita terhadap Indonesia,” ujar Pelita Napitupulu, salah satu diaspora.
Kebanggaan serupa diungkapkan oleh Joshua Simanjuntak, mahasiswa asal Indonesia di Columbia University, yang takjub melihat bendera Indonesia di distrik finansial global tersebut. “Wow, keren banget!” ujarnya seperti dikutip dari VOA.
Tak hanya perayaan kemerdekaan, sehari setelahnya Konjen RI menggelar Indonesian Street Festival 2024 di East 68th Street, dengan tema “Jakarta Day.” Festival ini menampilkan berbagai seni budaya, kuliner, serta produk kerajinan khas Betawi.
Ruas jalan di depan kantor Konjen yang diapit oleh Madison Street dan 5th Avenue ditutup sementara untuk acara tersebut, yang berlangsung dari pukul 11.00 hingga 18.00 waktu setempat. Acara ini menjadi salah satu upaya untuk mempromosikan budaya Indonesia dan mempererat hubungan diaspora Indonesia di New York.
Perayaan ini tak hanya menjadi momen kebersamaan diaspora Indonesia, tetapi juga simbol dari kebanggaan akan identitas nasional di tanah rantau, sekaligus memperkuat hubungan antara Indonesia dan Amerika Serikat melalui jalur budaya.