Nyanyang, Ilmu Padi dan Gadis Tarempa
Owntalk.co.id – Padi dan beragam filosofinya menjadi bagian yang tak terlepas dari Nyanyang Haris Pratamura. Sejak kecil, di Garut, Jawa Barat, Nyanyang sudah akrab dengan padi. Ikut menanam, terlebih ketika ditinggal ayahnya saat berumur sebelas tahun.
Saat itu, sekitar tahun 1985, Yang Maha Kuasa sudah memberi ujian besar buat anak lelaki pertama itu. Ujian untuk bertanggung jawab dan berbagai ujian lainnya. Terutama menjalankan peran sebagai lelaki tertua dalam keluarga.
Nyanyang dan keenam adiknya, harus melanjutkan kehidupan bersama sang Ibu tercinta. Sebagai anak petani, Nyanyang sudah dibekali berbagai praktik memberdayakan sawah. Terutama pada padi.
Filosofi padi pun melekat dalam dirinya. Seorang petani, ketika menanam padi, harus merunduk atau membungkuk. Ada kesabaran dan kerendahan hati dalam gerak praktik itu. Tak heran kalau Nyanyang tampak begitu rendah hati dalam langkah hidupnya.
“Saya anak petani. Jadi selalu tahu cara menanam padi, menanam sayur juga mengelola kolam ikan,” kata Nyanyang menggambarkan aktivitasnya setelah ditinggal sang Ayah.
Nyanyang ikut membantu sang Ibu. Juga berperan sebagai lelaki tertua untuk keenam adik-adiknya.
Padi yang bersentuhan dalam awal-awal hidupnya, membuat Nyanyang paham betul akan arti kerja keras, kesabaran dan rasa syukur dengan rezeki yang diberikan Allah.
Rasa syukur itu tergambar di antara keterkejutan dalam beberapa hari ini. Nyanyang, mendapat amanah dari Partai Gerindra untuk menjadi bagian dari kapal bernama Kepulauan Riau yang akan membawa masyarakatnya makin sejahtera.
Amanah itu ditandatangani langsung Ketua Umum Gerindra yang juga Presiden Terpilih, Prabowo Subianto. Anggota DPRD Kepri ini dipasangkan dengan Ansar Ahmad, Gubernur Kepulauan Riau saat ini.
Kepulauan Riau, sudah bersebati dengan Nyanyang sejak sampai di Kota Batam tahun 1998. Berbagai sektor kehidupan dijalani lelaki kelahiran Garut 1 Desember 1974 ketika menjejakkan kaki di Batam.
Dunia Kepulauan Riau semakin menyerap dalam diri Nyanyang ketika mempersunting sang istri. Istrinya, Dwiana Nenny, lahir di Tarempa, Kepulauan Anambas. Dari Anambas, Nenny sudah berkelana di berbagai daerah di Kepri. Dsri Tarempa, ibu enam anak ini merasakan pendidikan di berbagai kota yang berbeda di Kepri.
Nenny, mulai mengenyam pendidikan Sekolah Dasar di Moro, Kabupatan Karimun. Pulau ini memang berbatasan langsung dengan Batam. Dari Moro, Nenny berpindah di Batam. Perempuan dengan hobbi bersepeda ini melanjutkan SMP di kota industri ini. Nenny kemudian melanjutkan pendidikan tingkat atas SMK 2 angkatan 98 di sekolah kejuruan di Kota Tanjungpinang dan Batu 2 gang Kulim .
Jejak-jejak itu juga dirasakan Nyanyang ketika mendapat amanah sebagai wakil rakyat di DPRD Kepri. Ketua DPD Gerindra Batam ini pun selalu berkeliling berbagai wilayah di Kepri dalam berbagai kapasitas. Dari aktivitas itu, Nyanyang menyerap berbagai aspirasi juga mencarikan solusi dengan kapasitasnya sebagai wakil rakyat.
Ketika amanah untuk menjadi calon Wakil Gubernur Kepri, Nyanyang pun menegaskan kesiapannya.
“Saya siap dengan keputusan ini,” kata Nyanyang.
Mendapat keputusan itu, Nyanyang pun mengabarkan kepada sang Ibu. Sang Ibu, kata Nyanyang, berpesan, selai bermanfaat untuk masyarakat, keputusan itu harus diambil dan diperjuangkan.
“Bismillah. Selagi bermanfaat untuk masyakat,” kata Nyanyang mengulang pesan Ibunya.
Pesan-pesan Ibu juga yang membekali Nyanyang ketika melangkahkan kali kemana pun. Pesan yang paling utama adalah tidak menyakiti orang lain dan tidak merugikan orang lain. Yang terpenting sangat berguna dan bermanfaat untuk masyarakat.
“Jadilah orang yang bisa berguna bagi orang lain. Jangan menyakiti, jangan merugikan orang lain,” kata Nyanyang mengulang pesan yang selalu ditanamkan Ibunya.
Kini, langkah Nyanyang untuk menebar manfaat semakin luas. Ada amanah yang diembankan kepadanya dalam kontestasi 27 November 2024 ini. Apalagi Partai Gerindra memberi kepercayaan penuh kepadanya menjadi calon wakil Gubernur Kepulauan Riau.