Polri Apps
banner 728x90

Indonesia Mengkukuhkan Diri sebagai Eksportir Pinang Terbesar Dunia

Pinang asal Jambi dikenal sebagai yang bermutu dan diminati oleh pasar global. (Dok; ANTARA)

Indonesia semakin mengukuhkan posisinya sebagai eksportir pinang terbesar dunia, dengan 35% pasokan global berasal dari tanah air. Tradisi mengunyah pinang kini berbuah manis sebagai komoditas ekspor bernilai triliunan rupiah. Menteri Perdagangan optimis bahwa ekspor pinang akan terus meningkat dengan pembukaan pasar baru di Arab Saudi dan Bangladesh.

Tradisi mengunyah buah pinang telah dilakukan masyarakat Indonesia sejak dahulu kala. Campuran buah pinang dengan kapur, tembakau, cengkeh, gambir, dan daun sirih, dipercaya memiliki khasiat menyehatkan gigi dan mulut. Selain manfaat tradisionalnya, biji pinang kering juga dimanfaatkan sebagai bahan baku industri dan farmasi.

Di industri, pinang digunakan sebagai campuran kosmetik, permen, serta pewarna alami pada kain dan kapas. Kandungan zat antioksidan dalam pinang menjadikannya bahan penting di bidang farmasi, digunakan dalam pembuatan obat-obatan seperti obat disentri, obat cacing, dan obat kumur.

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menyampaikan bahwa ekspor pinang Indonesia menduduki peringkat satu dunia. Hal ini disampaikan saat melepas ekspor pinang PT Best Star Indonesia untuk Juli 2024 sebanyak 28 kontainer, terdiri dari delapan kontainer ke Arab Saudi dan 20 kontainer ke Bangladesh, dengan total nilai USD 692 ribu atau setara Rp 11,10 miliar. Pelepasan ekspor dilakukan di gudang PT Best Star di Kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jambi pada Sabtu (13/7/2024).

“Pasar pinang terbesar ada di India, Arab Saudi, Bangladesh, dan Vietnam. Pelepasan ekspor ke Arab Saudi dan Bangladesh kali ini kami harap dapat menjadi momentum mendorong perluasan akses pasar bagi produk pinang Indonesia,” ujar Menteri Zulkifli Hasan.

Zulkifli Hasan mengapresiasi PT Best Star Indonesia sebagai perusahaan binaan Kementerian Perdagangan yang terus mendorong peningkatan ekspor produk pinang Indonesia ke pasar global. Perusahaan ini tidak hanya memberdayakan petani pinang di Jambi, tetapi juga di wilayah Lampung dan Bengkulu.

Jambi memang dikenal sebagai produsen utama pinang di Indonesia. Kementerian Pertanian telah menetapkan benih Pinang Betara Jambi sebagai varietas unggul nasional berorientasi ekspor, memberikan keuntungan lebih bagi pekebun khususnya di Provinsi Jambi. Pada 2021, nilai komoditas ekspor pinang dari Jambi mencapai Rp 1,7 triliun.

Lahan terbesar pertanian pinang di Jambi berada di Kabupaten Tanjung Jabung Barat dan Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Provinsi lainnya di Sumatra seperti Lampung, Aceh, dan Bengkulu juga turut menyumbang produksi pinang nasional.

Dari catatan Kemendag, ekspor produk pinang Indonesia periode Januari sampai Mei 2024 mencapai USD 49,1 juta. Pada 2023, tercatat sebesar USD 127,39 juta dengan negara tujuan ekspor terbesar pinang Indonesia, yaitu Iran (42,11%), India (14,82%), Tiongkok (10,81%), Bangladesh (9,41%), dan Malaysia (5,86%).

Permintaan pasar global untuk komoditas pinang sangat menjanjikan. Permintaan impor dunia 2023 mencapai nilai sebesar USD 358,7 juta. Tren impor pinang lima tahunan dunia (2019-2023) juga tumbuh positif sebesar 39%. Negara-negara pengimpor pinang terbesar di dunia antara lain India (USD 147,3 juta), Iran (USD 55,69 juta), Bangladesh (USD 35,30 juta), Persatuan Emirat Arab (USD 34,42 juta), dan Vietnam (USD 26,5 juta).

Kemendag berkomitmen untuk terus mendukung peningkatan ekspor nasional melalui berbagai strategi dan kebijakan. Upaya peningkatan ekspor antara lain membuka akses pasar luar negeri melalui perjanjian-perjanjian perdagangan bebas (Free Trade Agreement/FTA), Preferential Trade Agreement (PTA), dan Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) sebagai “jalan tol” ekspor produk Indonesia.

Promosi ekspor juga dilakukan melalui pameran dagang internasional terbesar di Indonesia, seperti Trade Expo Indonesia (TEI), yang akan diadakan di Indonesia Conference Exhibition (ICE) BSD, Tangerang, Banten, pada 9-12 Oktober 2024.

Dengan dukungan kuat dari pemerintah dan kolaborasi berbagai pihak, Indonesia siap memanfaatkan potensi besar ekspor pinang untuk meningkatkan devisa negara dan kesejahteraan petani pinang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *