Polri Apps
banner 728x90

Pengembangan Pelabuhan Kuala Riau Akan Masuk Tahap Implementasi Penuh, CEO MCC Kunjungi Tanjungpinang

Kunjungan Tim Milllennium Challenge Corporation (MCC) asal Amerika Serikat ke Provinsi Kepulauan Riau meninjau Pelantar I, Pelantar II, Pelantar Kuning, dan Pasar Tanuungpinang.

Tanjungpinang, Owntalk.co.id – Proyek Pengembangan Pelabuhan Kuala Riau (Pelantar I dan II) di Tanjungpinang, yang didukung oleh Program Compact II Indonesia dari Millennium Challenge Corporation (MCC) Amerika Serikat, akan segera memasuki tahap implementasi penuh. Tahap ini akan ditandai dengan Entry into Force pada September 2024 mendatang.

Untuk melihat langsung perkembangan persiapan dan pelaksanaan Program Compact II, Chief Executive Officer MCC, Ms. Alice Albright, bersama Direktur Eksekutif MCA-Indonesia II Maurin Sitorus, rombongan Bappenas RI, dan Pemprov Kepri melakukan kunjungan lapangan pada Kamis (25/7). Mereka meninjau Pelantar I, Pelantar II, Pelantar Kuning, dan pasar sekitar pelabuhan.

Kunjungan ini bertujuan untuk memperkuat komitmen terhadap pelaksanaan program Compact II serta berdiskusi dengan pemangku kepentingan terkait. Program dengan tema “Infrastructure and MSME Financing” ini telah ditandatangani pada 13 April 2023 dan saat ini memasuki tahap ketiga.

Selain mengunjungi Pelabuhan Kuala Riau yang menjadi lokasi proyek Advancing Transport and Logistics Accessibility Services (ATLAS), rombongan juga mengunjungi pasar sekitar pelabuhan untuk bertemu pelaku UMKM yang menjadi sasaran proyek Micro, Small and Medium Enterprises Finance (MSME Finance).

Direktur Eksekutif MCA-Indonesia II, Maurin Sitorus, menjelaskan bahwa kehadiran CEO MCC, Ms. Alice Albright, bertujuan untuk melihat secara nyata perkembangan proyek MCC di Tanjungpinang, termasuk dua proyek besar tersebut.

“Kami telah meninjau langsung Pelantar I, II, dan Pelantar Kuning, serta bertemu dengan pelaku UMKM. Bantuan untuk UMKM berupa pinjaman dengan bunga rendah dan pelatihan, sehingga mereka dapat membuat laporan keuangan standar perbankan dan business plan,” ujar Maurin.

Maurin juga menambahkan bahwa pembangunan fisik Pelabuhan Kuala Riau berbeda dari proyek konstruksi biasa.

“Tahapan Entry into Force di September 2024 nanti menandakan kami sudah memasuki tahap ketiga. Tahap pertama dan kedua yang paling sulit telah kami lewati. Menggandeng sektor swasta memang memerlukan waktu lebih lama dari konstruksi biasanya,” jelasnya.

Gubernur Kepri, H. Ansar Ahmad, menyambut kedatangan rombongan MCC, MCA Indonesia II, dan Bappenas dengan penuh suka cita. Ia menekankan pentingnya keseriusan Pemda dalam implementasi proyek tersebut.

“Terima kasih kepada Pemerintah Pusat, khususnya Bappenas, yang sejak awal telah memfasilitasi. Terima kasih juga kepada MCC, MCA Indonesia II, dan tim konsultan pendamping karena keterbatasan pengalaman kami di bidang kepelabuhanan,” ungkap Gubernur.

Gubernur Ansar Ahmad menambahkan bahwa program ini sangat membantu pemerintah dalam meringankan beban APBN maupun APBD.

“Kami akan terus mendukung dan mengikuti prosesnya sampai selesai. Tidak menutup kemungkinan proyek ini akan diperluas dengan proyek-proyek lainnya,” pungkasnya.

Proyek Pengembangan Pelabuhan Kuala Riau bukan hanya sekedar pembangunan infrastruktur, tetapi juga merupakan upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui dukungan terhadap UMKM dan pengembangan ekonomi lokal. Kunjungan ini mempertegas komitmen semua pihak dalam mewujudkan visi tersebut.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *