Jakarta, Owntalk.co.id – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, menyampaikan harapan besarnya terhadap kebijakan Golden Visa yang diluncurkan oleh Presiden Joko Widodo di The Ritz-Carlton Hotel, Jakarta, Kamis (25/7/2024). Kebijakan ini diharapkan dapat meningkatkan jumlah investasi di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia.
“Kebijakan ini telah dirancang sejak 2022 dan dimatangkan selama 2023, akhirnya diluncurkan hari ini. Peminatnya sudah banyak dan telah kami koordinasikan dengan Pak Dirjen. Harapannya ini akan meningkatkan jumlah investasi di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, serta mengaktifkan para pebisnis,” ujar Sandiaga usai menghadiri peluncuran Golden Visa.
Golden Visa merupakan bentuk baru dari visa rumah kedua (Second Home Visa) yang ditargetkan untuk investor dan pebisnis internasional, talenta global, dan wisatawan mancanegara yang memenuhi kriteria.
Pemegang Golden Visa dapat memiliki izin tinggal di Indonesia selama lima hingga 10 tahun dengan persyaratan jumlah investasi tertentu.
Sandiaga berharap kebijakan ini dapat menarik lebih banyak wisatawan berkualitas, sehingga memperkuat ekosistem sektor pariwisata. “Jika para investor yang menggunakan Golden Visa sering keluar-masuk Indonesia, ini akan meningkatkan jumlah perjalanan wisata. Mereka juga akan mengajak lebih banyak investor lainnya untuk melihat Indonesia sebagai tujuan investasi dan berkarya di sini. Ini akan memperkuat ekosistem industri pariwisata,” katanya.
Menurut Sandiaga, sudah banyak investor dari Amerika, Eropa, dan Timur Tengah yang mulai tertarik dengan kebijakan Golden Visa ini. Presiden Joko Widodo, dalam sambutannya saat peluncuran, menyampaikan bahwa pemerintah meluncurkan layanan Golden Visa untuk memberikan kemudahan bagi warga negara asing (WNA) dalam berinvestasi dan berkarya di Indonesia.
“Golden Visa ini diharapkan dapat menarik lebih banyak wisatawan berkualitas untuk berinvestasi dan berkarya di sini, menciptakan ekosistem produktif dan menguntungkan,” kata Jokowi.
Jokowi juga menekankan bahwa Golden Visa hanya diberikan kepada wisatawan berkualitas. Pemerintah akan memantau dan menyeleksi penerima visa ini berdasarkan kontribusi mereka terhadap Indonesia.
“Kami akan memastikan bahwa visa ini tidak diberikan kepada orang-orang yang dapat membahayakan keamanan negara atau yang tidak memberikan manfaat secara nasional,” tegas Jokowi.
Menparekraf Sandiaga didampingi oleh Direktur Kajian Strategis Kemenparekraf/Baparekraf, Agustini Rahayu, dalam peluncuran tersebut.