banner 728x90
Berita  

Diskusi Program Makan Bergizi Gratis: Turunkan Biaya Jadi Rp7.500 Per Anak

Ilustrasi program makan bergizi gratis. (Dok; Ilustrasi/Nur Luqman Shalahuddin)

Jakarta, Owntalk.co.id – Ekonom Verdhana Sekuritas, Heriyanto Irawan, mengungkapkan bahwa dirinya telah berdiskusi dengan tim sinkronisasi Presiden terpilih Prabowo Subianto mengenai program makan bergizi gratis untuk anak-anak.

Dalam diskusi tersebut, dibahas mengenai cara mengefisienkan anggaran sebesar Rp 71 triliun agar dapat digunakan secara maksimal dan menjangkau sebanyak mungkin anak-anak.

Heriyanto memaparkan bahwa angka Rp 71 triliun dan defisit 2,5 persen sudah disepakati oleh pihak Prabowo. “Yang saya mau sharing itu adalah angka itu memang dibahas dengan Pak Prabowo gitu, yang dikomunikasikan ke saya. Angka Rp 71 triliun dan defisit 2,5 persen, bukan ke 3 persen ataupun ke 3,5 persen gitu, enggak begitu. Mereka sudah agree on that,” ujarnya dalam acara Market Outlook 2024 yang disiarkan lewat kanal YouTube, Selasa (16/7/2024).

Dari diskusi tersebut, terlihat keinginan dari pihak Prabowo untuk menjalankan program makan bergizi gratis secara maksimal, tanpa menambah atau mengurangi pagu anggaran yang sudah ditetapkan. Menurut Heriyanto, salah satu opsi yang dibahas adalah menurunkan alokasi biaya makanan per anak, dari rencana awal Rp 15.000 menjadi Rp 7.500.

“Yang menarik buat saya, Bapak Ibu sekalian, adalah setelah dikomunikasikan angka itu 71 triliun, kemudian tugasnya Pak Presiden terpilih ke tim ekonomi ini adalah untuk memikirkan, apakah biaya makanan per hari itu bisa enggak diturunin, lebih hemat dari Rp 15.000,” ungkap Heriyanto.

“Mungkin ke Rp 9.000, ke Rp 7.500 kira-kira begitu. Dan kita bisa pahami kalau sebagai politisi, tentunya beliau mau programnya itu menyentuh sebanyak mungkin rakyat,” tambahnya.

Heriyanto pun menyadari bahwa efisiensi diperlukan agar program makan bergizi gratis dapat berjalan secara bertahap dengan anggaran yang tersedia. Langkah ini dinilai sebagai upaya baik dari pemerintahan mendatang untuk menjaga keberlanjutan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN).

“Jadi yang saya ambil sebagai hal yang penting adalah, pemikiran beliau itu adalah mendorong programnya di dalam keterbatasan itu. Di dalam keterbatasan Rp 71 triliun, tidak kemudian mendorong Rp 71 triliun itu ke Rp 200 triliun ataupun ke Rp 300 triliun,” pungkasnya.

Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran telah memastikan bahwa program makan bergizi gratis akan dilaksanakan secara bertahap dengan anggaran sebesar Rp 71 triliun yang disiapkan untuk tahun depan. Meski demikian, rincian pelaksanaan program dan alokasinya belum sepenuhnya dijabarkan.

Menanggapi hal ini, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan bahwa program makan siang gratis akan dilaksanakan secara fleksibel mengikuti pagu anggaran yang dialokasikan dalam APBN.

“Dalam RAPBN (anggaran makan bergizi) masih sama, namun nanti implementasi punya fleksibilitas,” kata Airlangga saat ditemui di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Selasa (16/7/2024).

Program makan bergizi gratis ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi anak-anak di seluruh Indonesia, membantu meningkatkan kesehatan dan konsentrasi mereka di sekolah, serta mendukung perkembangan pendidikan yang lebih baik.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *