Bongkar Muat BBM Ilegal di Pelabuhan Tikus, APH Diminta Bertindak Tegas

Pelabuhan tikus dekat salah satu perusahaan galangan kapal,Shipyard,di jalan dapur-12, kelurahan sei pelengut Kecamatan Sagulung batam.

Batam, Owntalk.co.id – Dugaan aktivitas bongkar muat Bahan Bakar Minyak (BBM) ilegal jenis solar di Pelabuhan tikus dekat salah satu perusahaan galangan kapal,Shipyard,di jalan dapur-12, kelurahan sei pelengut Kecamatan Sagulung batam,Agar Menjadi perhatian Aparat Penegak Hukum (APH).

Salah seorang tokoh masyarakat Sagulung Inisial IM Mengatakan,Pelabuhan tikus yang berdekatan dengan perusahaan galangan kapal terbesar di batam yang ada di dapur-12 kelurahan sei pelengut kecamatan Sagulung kota Batam.

“Pelabuhan ini tergolong sudah cukup lama di gunakan oleh para pengusaha ilegal untuk melaksanakan kegiatannya serta bongkar muat BBM jenis solar ilegal,”ujar IM.

Menurut IM, pelabuhan yang tak resmi tersebut diduga dijadikan salah satu dermaga pengiriman barang tanpa melengkapi dokumen kepabeanan dan bongkar muat BBM ilegal. Dugaan itu diperkuat adanya aktivitas hilir mudik mobil tangki yang di duga bermuatan BBM ilegal dari area pelabuhan tikus tersebut.

Dilokasi tersebut.

Lanjut IM, seperti yang kita ketahui maraknya pelaku penyelundupan barang-barang ilegal yang tanpa prosedur kepabeanan terkesan mulus sekali,yang tidak memiliki Surat Persetujuan Pengeluaran Barang (SPBB) Dari pihak Bea dan Cukai dan di angkut dari dan luar pulau Batam melalui pelabuhan tikus tersebut,dan itu jelas sangat merugikan Negara.

Bahkan belakangan ini justeru muncul teka teki bahwasanya pelabuhan tersebut memiliki izin, bahkan semakin menjadi tanda tanya dari segelintir masyarakat yang menyoroti maraknya aktivitas pelabuhan tikus tersebut.

IM,mengaku tinggal di salah satu perumahan kavling di dapur-12 itu menjelaskan, bahwa keberadaan ‘pelabuhan tikus’ yang semakin marak di daerah dapur-12 tersebut, justeru diindikasikan sebagai pemicu besarnya peluang masuk barang-barang ilegal alias barang selundupan.

“Bagaimana sih pengawasan instansi terkait terhadap maraknya ‘Pelabuhan Tikus’ di daerah ini bang. Soalnya saya lihat, semakin banyak tumbuh ‘Pelabuhan Tikus’ di sini. Kalau hal ini dibiarkan, tentu akan memberi peluang kepada penyelundup memasukkan barang ilegal ke daerah ini. Sementara, kontribusi terhadap Pemerintah Daerah, tak jelas,” tutur lelaki berkulit gelap itu di salah satu warung kopi di Jalan dapur-12.

Menindaklanjuti adanya informasi dari masyarakat terkait pelabuhan tikus itu, media Owntalk bersama Tim pun coba menelusuri salah satu pelabuhan tikus yang dibangun sekitar dua tahun lalu, di jalan dapur-12 dekat dengan salah satu perusahaan galangan kapal terbesar di kota Batam.

Pelabuhan yang baru dibangun itu disebut-sebut milik MN. Informasi yang didapat, situasi di pelabuhan itu selalu dipenuhi aktivitas bongkar muat tanpa ada pengawasan dari pihak berwajib.

Hingga berita ini di publikasi Media ini bersama Tim masih masih mencari akses dan belum berhasil menghubungi pihak yang bertanggungjawab atas adanya dugaan aktivitas di pelabuhan Tikus tersebut.(RO/007).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *