Lingga, Owntalk.co.id – Mantan Plt. Ketua Pemuda Pancasila Kabupaten Lingga Nurjali menyayangkan pernyataan Ketua LSM Panglima terkait laporan Dana Kampanye Partai Nasdem Kabupaten Lingga yang sedang berproses di KPU dan Bawaslu Lingga. Senin, 15 April 2024.
Pernyataan tersebut disesalkannya karena, jelas dalam Pengumuman KPU Partai Nasdem dalam catatan Auditor Independet yang disiapkan oleh KPU, jelas sudah dinyatakan dalam kesimpulannya bahwa Partai Nasdem tidak patuh hukum oleh Auditor Independen KPU sesuai dengan Pengumuman KPU Lingga Nomor 55/PL.01.8-PU/2014/2024.
Menurut Nurjali, yang juga merupakan aktifis LSM di Kabupaten Lingga, walaupun Irham memang pernah menjabat sebagai komisioner KPU, sebagai seorang aktivis seharusnya dia menyadari bahwa dirinya sudah ikut serta partisipasinya dalam kontestasi pemilu sebagai calon anggota legislatif dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) pada Pemilu 2019, dan kemudian dari Partai Amanat Nasional (PAN) pada Pemilu 2024, hal tersebut tentu dapat mempengaruhi pandangannya.
Jali, sapaan akrab Nurjali, kepada wartawan menyatakan, bahwa sebagai Mantan Komisioner KPU dan Caleg Gagal Terpilih tidak sepatutnya mengatakan hal tersebut.
“Pada Pemilu 2019 dia merupakan Caleg PKS, dan pada Pemilu 2024 ini, dia mencalonkan diri sebagai Caleg PAN nomor urut 1 Dapil 3 Singkep dan Singkep Pesisir, namun keduanya tidak berhasil terpilih.” ujar Jali.
Dengan latar belakangnya yang terkait dengan partai politik dan pengalaman sebagai calon legislatif yang gagal terpilih, Nurjali berpendapat bahwa Irham seharusnya tidak bisa dianggap netral dalam memberikan tanggapannya dan mengatasnamakan dirinya sebagai mantan Komisioner KPU Kabupaten Lingga, dalam berkomentar.
Nurjali menambahkan, “Saya pikir, sebagai mantan komisioner, Irham seharusnya bisa menempatkan dirinya secara tepat, kecuali jika dia tidak memiliki afiliasi partai politik, atau paling tidak dia memiliki latar belakang sebagai akademisi, atau mungkin bertugas sebagai pengurus Partai Nasdem. Namun, sebagai sesama aktivis di Lingga, hal ini menimbulkan kekhawatiran bagi saya,” tambahnya.
Nurjali menyatakan dukungannya terhadap tindakan yang diambil oleh beberapa partai politik, termasuk Partai Perindo, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Buruh, serta beberapa politisi lainnya, seperti aktivis dan politisi dari Partai Demokrat, Zuhardi.
“Jadi, mari kita hindari kesan netralitas palsu, dan lebih baik kita jujur dengan posisi kita, tanpa meragukan kesetiaan kita pada prinsip-prinsip yang kita percayai, alias Jangan abu-abu tak jelas,” pungkasnya. (Yud)