Tanjungpinang, Owntalk.co.id – Pada tanggal 25 Februari 2024 genap tiga tahun kepemimpinan H. Ansar Ahmad dan Hj. Marlin Agustina memegang kendali sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Kepulauan Riau. Meskipun terdengar singkat, namun keduanya telah menorehkan sejumlah prestasi signifikan yang membawa perubahan nyata dalam berbagai aspek pembangunan, baik secara fisik maupun kebijakan, yang pada gilirannya mengangkat berbagai indikator makro pembangunan, khususnya di Kepulauan Riau.
Pada awal masa kepemimpinannya, Ansar dan Marlin dihadapkan pada tantangan berat akibat kondisi ekonomi yang terpuruk pasca pandemi COVID-19 pada tahun 2021. Namun, dengan kerja keras yang luar biasa, mereka berhasil mengatasi tantangan tersebut secara bertahap.
Sebagai perwakilan pemerintah pusat di daerah, Ansar berhasil membangun sinergi dengan seluruh elemen pemerintahan dan pemangku kepentingan di Kepri untuk bersama-sama mengambil peran dalam berbagai kegiatan pembangunan. Visi dan misi bersama untuk membuat Kepulauan Riau lebih makmur, kompetitif, dan berbudaya menjadi fokus utama.
Ansar Ahmad telah mengingatkan pada berbagai kesempatan akan pentingnya kebersamaan dalam upaya membangun Kepri. Setiap warga memiliki peran yang sesuai dengan kapasitasnya masing-masing.
“Memang, membangun Kepri membutuhkan kerjasama dan keterlibatan semua pihak. Kunci kesuksesan adalah ke-serius-an dan fokus kita. Alhamdulillah, dalam tiga tahun ini, kita sudah merasakan hasilnya bersama, baik dalam pembangunan fisik maupun berbagai kebijakan yang telah kita implementasikan,” ujar Ansar.
Bukti nyata dari komitmen tersebut tergambar dalam data berbagai indikator pembangunan makro yang mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Pertumbuhan ekonomi Kepri, misalnya, mencapai 5,20 persen pada tahun 2023, melonjak dari posisi negatif 3,80 persen pada awal masa kepemimpinan.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi Kepri saat ini menjadi yang tertinggi di Sumatera, bahkan melebihi pertumbuhan ekonomi nasional yang mencapai 5,05 persen.
Selain itu, berbagai indikator lain seperti inflasi, Indeks Pembangunan Manusia (IPM), tingkat pengangguran terbuka, dan persentase penduduk miskin juga menunjukkan tren positif selama tiga tahun terakhir. Kepri berhasil menekan inflasi menjadi 2,76 persen pada tahun 2023, sementara IPM mencapai 79,08 poin, melebihi IPM nasional.
Tingkat pengangguran terbuka pun menurun secara signifikan, demikian juga dengan persentase penduduk miskin dan tingkat kemiskinan ekstrim.
Keberhasilan ini tidak lepas dari berbagai kebijakan strategis yang telah diambil oleh Pemerintah Provinsi Kepri selama masa kepemimpinan Ansar. Program-program strategis seperti pembangunan infrastruktur, peningkatan layanan kesehatan, dukungan bagi UMKM, dan pembangunan sarana pendidikan telah memberikan dampak yang nyata bagi masyarakat Kepri.
Dalam upaya meningkatkan konektivitas antar pulau dan pembangunan infrastruktur kawasan, Ansar mengutamakan pembangunan sarana dan prasarana transportasi serta infrastruktur energi. Selain itu, Ansar juga aktif dalam menggaet dana APBN untuk mempercepat pembangunan di Kepri.
Dana sebesar Rp640 miliar dari Instruksi Presiden (Inpres) telah dialokasikan untuk penanganan jalan dan jembatan di Kepri, menempatkannya sebagai penerima dana terbesar kedua setelah Provinsi Lampung.
Namun, pencapaian ini tidak membuat Ansar berpuas diri. Dia terus berupaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kepri, terutama dalam menghadapi peralihan dari pandemi COVID-19 menuju masa pemulihan. Program bantuan modal tanpa bunga bagi pelaku UMKM, peningkatan layanan kesehatan, dan berbagai program bantuan sosial lainnya tetap menjadi prioritas dalam agenda pembangunan.
Melalui kerja keras dan komitmen yang tinggi, Ansar Ahmad dan Hj. Marlin Agustina telah menorehkan jejak yang gemilang dalam memimpin Kepulauan Riau menuju masa depan yang lebih cerah dan sejahtera. Dengan terus menjaga semangat kolaborasi dan keseriusan dalam bekerja, diharapkan Kepri akan terus berkembang dan memberikan manfaat yang lebih besar bagi seluruh masyarakatnya.